Quantcast
Channel: desperate housewife
Viewing all 734 articles
Browse latest View live

Lima Tempat Makan Siomay Favorit di Semarang

$
0
0
Halo temans, apa makanan favoritmu?

Kalo saya sih banyaaak, rasanya satu blog post tidak akan mungkin sanggup untuk menuliskan semua hehehe. Salah satu yang sangat saya suka adalah siomay.

Siomay lebih dikenal makanan khas Bandung. Tapi, makanan ini sudah banyak tersedia di resto, cafe ataupun abang-abang gerobakan yang ada di luar kota Bandung. Salah satunya di Semarang.

Yang saya suka dari siomay, selain rasanya enak, cocok juga buat anak-anak, yang masih bayi sekalipun. Soalnya temennya siomay kan ada tahu sama kentang juga. Kalo bawa bayi diatas enam bulan, ngga perlu rempong nyari makanan lain.





Nah kali ini, saya mau ngasih tahu kamu lima tempat makan siomay favorit di Semarang. Kali aja kamu pas liburan di Semarang bisa nyobain kaan!

SIOMAY BON-BON. Pertamakali saya diajak ke sini rame-rame sama temen dan ditraktir. Rasanya enak, dan inovatif menu siomaynya. Jadi yang tersedia di sana bukan hanya siomay ikan atau ayam, ada siomay cumi segala lho. Dan selain siomay ada juga menu pasangannya yaitu batagor. Harganya murah meriah. Siomay biasa perbijinya Rp 2.000,- Kalo saya sih makan lima biji aja udah kenyang. Mau beli paketan juga bisa. Itungannya bisa lebih murah daripada beli satuan.  Siomay Bon-Bon punya dua kedai di Semarang. yang satu ada di Jl.Mugas persis di samping kiri Unisbank Pandanaran dan di belakang taman Pandanaran yang ada patung warag ngendognya. Satunya di  Jl.Kusumawardani, dekat dengan kampus S2 UNDIP.

Saya beberapa kali makan yang di Mugas. Sayangnya kedainya tidak terlalu luas, paling cuma bisa nampung dua puluh orangan lah.

SIOMAY di segitiga erlangga. Sesuai namanya, siomay ini terletak di jalan Erlangga, belakangnya Ace Hardware, agak kesonoan dikit. Selain siomay, di segitiga erlangga tersedia beberapa menu lain, yaitu tahu gimbal, bakwan malang, es dawet durian, dan rujak. Saya sudah mencicipi semua, kecuali rujak, dan enak, Tapi.. harganya emang lebih mahal daripada siomay bonbon Rp 15.000 perporsinya. Harga bakwan dan tahu gimbalnya juga sama.

SIOMAY depan Sastra UNDIP Jl.Hayam Wuruk. Jadi dulunya di sini memang kampus sastra UNDIP. Sekarang ngga tahu deh jadi kampus apa. Soalnya yang D3 sama S1 kan pindah semua ke tembalang (Semarang atas). Dan saya udah lama banget ngga ke sini. Duluu, jaman saya masih kuliah pulangnya kan mesti lewat Sastra tuh untuk nungguin angkot di depan BPLP, sering mampir makan. Enak banget dan murah. Jadi kalo kamu pas lewat sini cari aja kali-kali masih ada. Oya jualnya pake gerobak ya, bukan warung.

SIOMAY lewat depan rumah. Tiap sore suka ada abang-abang siomay lewat depan rumah saya. Harganya super duper murah pertiga biji Rp 2.000. Rasanya ya jelas beda sama yang tiga di atas, yang ini sih kayaknya komposisi tepungnya jaubh lebih banyak dari dagingnya, jadi ya kenyal-kenyal gitu. Tapi mayan enak juga sih, kalo lagi penegn ngemil tapi males keluar panggil aja si abang siomay inih.

SIOMAY di kondangan. Siomay ini kayaknya menu sejuta pesta pernikahan ya. Rata-rata di acara nikahan ada siomaynya. Siomay adalah menu kedua yang saya incar setelah bakso hehehe. Kadang-kadang pake acara nambah, untung ngga mbungkus ya hihihi. Hana sama Thifa juga suka soalnyaa.

Nah itu tadi lima tempat makan siomay favorit di Semarang. Etapi kalo lagi kumat rajinnya saya juga suka buat siomay sendiri loh!

@rahmiaziza

Raditya Dika Itu Lucunya Dimana?

$
0
0
foto dari detik
Raditya Dika itu lucunya dimana? Begitu beberapa teman saya yang udah emak-emak pernah bertanya pada saya.

Saya memang fans berat Raditya Dika (RD). Tapi ngefans nya agak telat. Saya baru ngefans sama RD setelah dia menerbitkan bukunya yang keenam (kalo tak salah) judulnya Manusia Setengah Salmon. Jadi kemana aja saya waktu dia menerbitkan buku 1-5????

Flasback sejenak. Jadi dari RD menerbirkan bukunya yang pertama "Kambing Jantan, Catatan Harian Seorang pelajar Bodoh" sekitar tahun 2006 saya udah ngeliat tuh buku di rak toko buku togamas. Agk tergoda juuga pengen tahu isinya apaan, tapi waktu itu saya pikir, "Alah palingan ini ak muda yang sok-sok lucu padahal nggak" hahaha. Dan akhirnya saya meninggalkan  buku itu kemudian mengambil bukunya Adhitya Mulya yang judulnya Gege Mengejar Cinta. Oya buku Adhitya Mulya ini lucu bangets loh, tapi sayang bukunya ilang entah kemana, hisk. Ayoo yang pinjam belum balikin ngakuuuu!!!!

Saya kemudian lupa tentang Raditya Dika sampai suatu hari di tivi rame membicarakan film bioskop yang akan rilis yaitu "Menculik Miyabi". Kalo ngga salah sekitar tahun 2009. Di infotainment saya denger kalo Raditya Dika memutuskan mengundurkan diri dari film itu. Belakangan saya tahu, bahwa ternyata awalnya RD memang didapuk untuk menjadi penulis naskah film "Menculik Miyabi" sekaligus pemeran utamanya.

Awalnya RD berpikir akan membuat film tersebut menjadi film yang cerdas, lucu, dan komedik tanpa harus ada unsur porno sedikit pun. Akan tetapi karena banyaknya kontroversi membuat RD berpikir ulang.Dia takut,  pembacanya, yang masih SMP, SMA, bahkan  SD, yang mungkin saja membaca bukunya dan ingin tahu project RD selanjutnya, malah secara "tidak sengaja" berkenalan dengan Miyabi karena dia lagi menggarap film tersebut. Akhirnya dia putuskan untuk sama sekali tidak terlibat dengan film itu. Duh mulia sekali yaa, jadi terharuuu :')

Tahun 2011, ketika buku barunya Manusia Setengah Salmon terbit, saya nonton RD diwawancara di tv one. Ntah kenapa nonton wawancara itu membuat saya penasaran dengan bukunya, kemudian titip adek beliin di Gramedia. Awal baca bukunya RD biasa aja sih sebenarnya ngga lucu-lucu banget. Baca ulang baru saya bisa menemukan lucunya, dan semakin diulang entah kenapa kok semakin lucu hahaha. Aneh ya.

Waktu itu belum ngefans-ngefans amat. Sampai suatu hari saya nonton RD diwawancara di "Young On Top." Raditya Dika itu orangnya kalo diwawancara serius loh njawabnya, nga berusaha ngelucu tapi anehnya jawaban seriusnya itu selalu lucu. Sepanjang wawancara saya senyum-senyuuum terus. Hahaha merasa aneh juga loh sebenarnya.

Yaudah semenjak itu saya ngefans. Tapi bukan sekedar ngefans sih. Saya mempelajari karya-karyanya Raditya Dika. Dari mulai buku, film layar lebar, malam minggu miko, dll. Kenapa kok bisa lucu, gimana perkembangannya dari buku pertama, ke buku kedua, dan selanjutnya. Menurut saya cerita di buku Raditya Dika itu biasa aja, yang bikin lucu adalah celetukan-celetukan penulisnya, hal-hal yang berkembang di imajinasi penulis tentang ceritanya sendiri yang ia tulis di buku itu. Saya suka baca buku Raditya Dika berulang-ulang. Bukan hanya sekedar mencari hiburan tapi menyerap ilmunya.

Jadi kalo ada yang tanya Raditya Dika itu lucunya dimana? Coba deh baca bukunya berulang-ulang seperti yang saya lakukan, kemudian tonton talkshow yang bintang tamunya RD, pasti akan menemukan jawabannya. Kalo ngga juga, ya nggg.. mungkin selera kita emnag beda hehehe.

@rahmiaziza

Kata Raditya Dika: Lakukan Yang Terbaik

$
0
0
Dalam wawancara sebuah media Raditya Dika mengatakan: Jangan pernah melakukan apa pun buat duit, karena itu ngikutin. Lakukan saja yang terbaik.

Raditya Dika meneh, hahaha. Sebenarnya udah banyak sih yang mengatakan hal ini selain Raditya Dika. Tapi yang paling nyantol di kepala kok yang pas diomongin Raditya Dika ya hahaha.

Penah ngga sih ketika mau ngelakuin sesuatu kamu berpikir, "Ada duitnya ngga? Gede ngga?" Kalo ngga ada duitnya atau duitnya kecil lalu kamu akan mengerjakannya setengah hati atau bahkan ngga mau ngerjain sama sekali.

Saya pernah loh berpikir kayak gini. Dulu jaman saya kerja di salah satu stasiun radio, saya dan semua rekan kerja memang dituntut untuk multitasking. Misalnya nih penyiar ada yang merangkap script writer, bagian keuangan, atau front office. Tanpa bayaran tambahan kecuali kalo overtime, misal siaran di luar jam kerja. Paling-paling ya misal kaya saya yang dijadikan bagian keuangan gitu, jatah saya nulis script dialihkan ke yang lain. Yang kemudian saya ambil alih lagi karena saya ngga bsia di kantor hanya ngitung-ngitung uang, tanpa bikin skrip. Karena kan ngitung uang juga ngga tiap hari paling sibuk biasanya akhir bulan pas mau bikin laporan. Entahlah saya merasa otak saya jadi tumpul kalo klamaan ngag diasah, salah satunya dengan bikin skrip.

Suatu hari di radio itu ada program acara baru yaitu cerpen radio kaya semacam sandiwara radio gitulah. Lagi-lagi pimpinan meminta kami penyiar untuk mau sukarela menyumbangkan kreativitas dalam bikin cerpen, tanpa bayaran. Awalnya saya ngga mau. Ih rugi amat, mending juga saya nulis cerpen saya kirim ke majalah di bayar. Gitu pikir saya waktu itu. Pede ya kaya langsung diterbikan aja kalo dikirim ke media hihihi.

Lama-lama saya mikir hal lain. Pertama mungkin radio emang ngga bayar karena ngga ada budget. Iya saya sendiri kan yang nyatet laporan keuangnnya, saya tahulah gimana kondisi keuangan radio ketika itu. Kemudian saya mikir lagi, kenapa sih saya hanya mikir uang dan uang. Kenapa saya ngga berpikir justru ini kesempatan saya untuk belajar. Nanti apa yang saya buat di sini bisa jadi portofolio saya di masa yang akan datang kan?!

Saya kemudian ngga mau membatasi diri saya hanya mengerjakan yang dibayar. Apapun saya pelajari dan saya kerjakan. Saya bahkan belajar membuat rekaman sendiri di ruang cool edit. Saya belajar bikin skrip iklan, saya nyapu dan cuci piring juga kalo pas ngga ada OB hahaha.

Itupun saya terapkan sampai sekarang. Kalau misalnya diminta untuk sharing di sebuah acara saya ngga pernah nanyain feenya berapa. Apalagi kalo yang ngadain temen sendiri, komunitas, atau mahasiswa untuk kegiatan kampus. Saya niatkan untuk ibadah membagi ilmu dan juga belajar bagaimana tampil di depan umum. 

Mak Irits (di tangan kiri) moga bisa setenar Masha dan Sailor Moon (kanan) :p

Begitupun dengan komik Mak Irits loh. Kalo ditanya keuntungan materil yang sudah saya dapat, ya Alhamdulillah ada, meski belum seperti target yang diinginkan. Memang kalo mengandalkan royalti buku belum seberapa kecuali kaya bukunya Raditya Dika yang dalam 3 hari saja sudah masuk cetakan ketiga dengan total 80 ribu buku, hehehe mupeng yaa. Ayoo makanya pada beli dong murah kok cuma Rp 28.000 ribu aja hihihi, malah jualan.

Tapi ya.. itu saya tetap berusaha melakukan yang terbaik. Niat saya membuat komik Mak Irits ini adalah untuk menuangkan ide dan kreativitas biar ngga jadi jerawat batu kalo cuma dipendam aja hehehe. Selain itu saya ingin Mak Irits bisa membrikan inspirasi positif bagi pembacanya. Semoga ya, aamiin.

@rahmiaziza

Belajar Sambil Bermain Bersama Boci

$
0
0
Halo temans... siapa yang suka ngegame???

Kalo saya sih ngga terlalu suka main game. Bagi saya kebanyakan game kok malah bikin stres ya, apalagi game yang biasa dimainin si ayah. Padahal harusnya kan sebaliknya hihihi. Saya suka sebel misalnya game menembak trus ngga kena-kena, malah bawaannya pengen marah loh. Hahaha.

Tapi... game tetep menjadi item wajib yang harus ada di smartphone saya. Waktu saya baru aja mendapatkan tab hadiah dari salah satu lomba, saya langsung request ke si Ayah donlotin game edukasi buat Thifa. Biar Thifa bisa bermain dan belajar dari situ. Karena saya tahu Thifa ngeliat emak bapaknya megang tab pastilah pengen utak-atik juga. Ngga papakan sesekali anak mainan tab, yang penting tetep didampingin orang tua.

Salah satu aplikasi edukasi yang tersedia di tab saya adalah Petualangan Boci. Aplikasi ini diperuntukkan untuk anak usia 2-6 tahun. Jadi paslah buat Thifa yang sekarang umurnya empat setengah tahun, dan bentar lagi si Hana bisa ikut mainin. Ada tiga seri yang sudah saya donlot yaitu Boci Play: Alfabet, Boci Play: Berhitung, dan Petualangan Boci (cerita). Tiga-tiganya Thifa suka dan dimainkannya berulang-ulang.



Thifa bersama temannya. Thifa niruin lafal abjad yang disebutkan Boci

Boci Play: Alfabet sengaja saya pilihkan buat Thifa yang sudah mengenal huruf meski belum hapal semua sih. Di sekolahnya juga diajarin nulis dengan cara menebalkan titik-titik yang dikasih sama gurunya. Tapi Thifa masih suka kesulitan kalo saya saya suruh nulis huruf meski udah dicontohin, kaya bingung harus memulai dari mana gitu. Nah dengan belajar alphabet bersama Boci membantu banget untuk dia latihan nulis sambil menghapalkan huruf dengan fun.

Selain huruf,Thifa juga sudah mengenal angka, dia bisa menyebut angka satu sampai sepuluh. Tapi kalo itung-itungan tahunya baru satu tambah satu sama dengan dua itupun kayaknya tahu karena ada lagu anak liriknya seperti itu hehehe. Nah aplikasi Boci Play: Berhitung  bisa membantu dia lebih memahami konsep penjumlahan.

Ada dua setting yang bisa dipilih, rumah dan kebun. Misal kita pilih rumah, ntar instruksinya  "Boci mau makan dua pisang" trus di piringnya ada macam-macam makanan, kita pilihlah yang pisang masukin dua kali ke mulutnya. Begitu terus yang berubah cuma nama makanan sama angkanya. Hmm coba kalo lebih variatif misal, habis makan, dia mau minum segelas air, bisakah kamu membantu boci mengambilkan air?  Habis itu ia ingin bermain kelereng bisakah kamu mengambilkan tiga buah kelereng untuknya? Kayaknya lebih seru deh hehehe. Ini sih masukan dari emaknya, kalo Thifa keliatannya asik-asik aja maininnya, ngga ada komplen.

Nah untuk yang satu lagi, Petualangan Boci saya suka banget. Kita bisa milih mau baca sendiri atau dibacakan. Karena Thifa belum bisa baca ya pilih yang dibacakan, jadi Thifa kayak didongengin gitu. Ngga cuma sekedar cerita, di tengah-tengah cerita anak disuruh melakukan sesuatu juga, seperti membantu Boci membersihkan lumpur, menyingkirkan daun, jadi ada aktivitasnya sehingga anak ngga bosen cuma dengerin aja.

gambarnya lucu dan colourfull

Yang menarik lagi, ada permainan eksperimen mencampur warna. Kaya warna merah kalo dicampur kuning jadinya oranye dst.

Over all saya suka sama aplikasi ini. Apalagi gratis heheh. Ya sampai kemarin saya donlot masih gratis ngga tahu deh besok-besok. Tapi kalo saya sih selagi memang bagus dan bermanfaat bayar ya gapapalah. Coba disuruh bikin aplikasi sendiri opo rak mumet koe, heheh. Asal jangan mahal-mahal kali lah yaa... hahah teteep.

Kalo mau donlot gampang, tinggal cari aja di play store. Klak-klik aja sesuai instruksi berees hehehe. Saya aja yang gaptek bisa. Iya kemarin tumben saya donlot sendiri loh biasanya kan harus suruh-suruh si Ayah karena takut salah pencet hehehe. Tetep ngga bisa juga, baiklah ini saya kasih tahu caranya ya



Nah selain tiga yang sudah saya donlot, masih ada beberapa aplikasi Boci yang bisa dipilih, tinggal disesuaikan aja lah sama kesukaan dan usia anaknya. Selamat belajar sambil bermain :)

@rahmiaziza

Renungan Ala Mak Irits

$
0
0
Halo temans, sudah tahu komik Mak Irits kan? Hihihi pertanyaan retoris ya, mungkin pengunjung blog ini sampe bosen kali Mak Irits bolak-balik disebut dalam tiap postingan.

Kali ini saya mau sedikit curhat tentang proses kreatif pembuatan komik Mak Irits. Cukup banyak yang tanya ke saya, kok bisa sih kepikiran bikin cerita kayak gitu? Okelah mari kita bahs pada postingan ini.

Yang sering mantengin fanpagenya pasti tahu lah, kalo Ramadhan ini komik Mak Irits banyak menyajikan komik-komik yang bertema Ramadhan.

Sebelum memasuki bulan Ramadhan si Ayah emang udah bilang sama saya, pikirin ide cerita Mak Irits untuk Ramadhan. "Doh mikir meneh iki, yang tahun kemarin aja lah di reshare," hihihi dasar males mikir.


Tapi ide itu emang suka tiba-tiba muncul gitu aja ya, bahkan ketika kita tidak sedang mencari atau memikirkan. Kayak kemarin tiba-tiba saya teringat pernah lupa, lagi puasa malah makan. Ada sebuah lintasan pikiran, gimana kalo udah makan banyak trus teringat kalo lagi puasa, padahal belum minum, seret banget pastinya. apalagi kalo makannya, makan rujak yang pedesnya level sebelas, hehe. Eh kenapa ngga dijadiin ide buat komik Mak Irits aja?



Loh dimana sisi irits nya? Mak Irits juga kan manusia biasa yang punya sisi kehidupan lain selain irit mengirit, boleh dong sesekali cerita tanpa ada unsur irit. Ynag terpenting bagi saya, dekat dengan keseharian orang pada umumnya terutama ibu rumah tangga. Nah kalo irits itu karakter khususnya.

Contoh lainnya ketika pas teraweh liat orang yang ngenclengin uang di kotak amal. Biasa kan tu ya pada nutupin pake mukena atau tangan satunya. Saya juga gitu loh hihihi. Tapi saya seringkali merenung loh, sebenarnya saya nutupin uang yang dimasukin kotak amal itu takut riya, atau takut ketahuan kalo saya cuma ngenclengin uang sedikit? Jangan-janagn ada orang yang kalo masukkin uang ke kotak amal nominalnya sedikit ditutup-tutupin, tapi pas masukkin dengan nominal banyak biasa aja.

Nah, yang kaya gini saya pikir bagus untuk bahan renungan. Dijadiin ide buat komik Mak Irits aja, apalagi ada tentang duitnya. Cuma namanya komik kan harus ada unsur lucu dan dramatisnya ya, makanya saya buat agak berlebihan. Pas Mak Irits mau masukkin uang dua puluh rebuan, dia jembreng dulu, katanya sih memastikan kalo uangnya bukan uang palsu, baru dimasukkan, padahal sebenarnya mau pamer. Kayaknya ngga ada kan ya orang pamer sampe segitunya, hihihi.



Saya sengaja sih memasukkan cerita semacam itu pada komik Mak Irits. Saya ingin Mak Irits bukan hanya sekedar komik yang bisa bikin orang ketawa-ketiwi, tapi saya mau ada sesuatu hikmah yang bisa dipetik dari setiap cerita.

Bukan hanya karena bulan Ramadhan loh. Sejak awal saya memang punya idealisme kaya gini. Saya ingin komik Mak Irits bisa jadi bahan introspeksi dan renungan. Renungan ala mak Irits. Di komik cetak misalnya, sengaja saya buat chapter "Ngirits=Go Green" karena saya memang berkomitmen dimanapun  ingin menyebarkan virus cinta lingkungan. Begitupun di chapter-chapter lainnya sebisa mungkinsaya sisipi pesan moral. Hayooo udah pada beli bukunya belom? Kalo ngga nemu di Gramed karena sudah sold out (hihi aamiin), bisa cari di tobuk online yaaa

Jadi, menjawab pertanyaan orang-orang kok bisa sih kepikiran bikin cerita yang kayak gini. Ya kuncinya kalo saya sih, PEKA, karena ide ada di sekitar kita. Nah soal kepekaan ini juga masih terus saya asah. Paling mudah memang menceritakan sesuatu yang dekat dengan keseharian apalagi pengalaman sendiri kan. Setelah itu bikin versi lebaynya, jadilah komik Mak Irits.

Moga bermanfaat ya temans :)
 
@rahmiaziza

Ramadhan dan Kenangan

$
0
0
Sudah berapa Ramadhan yang kamu lalui temans? Saya banyak, soalnya udah dewasa *bukan tua ya* hehehe.

Ceritanya semalam pas lagi liat-liat temlen facebook, saya dikejutkan dengan sebuah foto yang diunggah teman lama saya.

Foto apa sih, sampe terkejut segala.

Foto masjid, hehehe lebay kan ya gitu aja terkejut. Masalahnya lama nian saya ngga liat penampakan masjid itu sejak kepindahan saya dari Makassar ke Kudus, kemudian menetap di Semarang.

Foto itu kemudian membawa saya pada kenangan Ramadhan saya beberapa tahun lalu di kota daeng. Kenangan itu kemudian merembet pada kenangan-kenangan lainnya yang masih menyangkut Ramadhan meski di tempat yang berbeda.

Ini beberapa kejadian atau hal yang mengesankan dan tak terlupakan bagi saya saat Romadhon. Saya dokumentasikan di sini mumpung ingat hehehe.

Mengisi buku kegiatan Ramadhan. Jaman SD setiap Ramadhan saya dan teman-teman pasti dibagikan buku kegiatan Romadhon yang harus diisi selama tiga puluh hari. Ada kolom sholat wajib dan sholat tarawih, kalo dikerjakan dicentang, ngga dikerjakan dikasih tanda strip atau silang. Trus ada juga kolom juga untuk menulis isi ceramah saat tarawih yang di bawahnya harus dibubuhi tanda tangan penceramahnya. saya ingat tipa kali pulang tarawih pasti ngantri tanda tangan. Kadang semua buku dikumpulkan di penceramahnya, ntar setelah semua selesai ditandatangai baru dibagikan sama yang punya. Cara ini selain bisa memotivasi anak untuk rajin tarawih (malu kan ya kalo buku kegiatan Ramadhannya kosong :p) bisa meminimalisir keributan anak saat berlangsungnya ceramah, soalnya mereka pada sibuk nulis ngga sempet deh rumpi sana-sini hehehe. Sekarang buku kaya gini masih ngetren ngga ya?

Ikut pesantren kilat. Jaman SD di Makassar dua kali saya dan mbak Lia (kakak kedua) diikutkan pesantren kilat yang diselenggarakan kantor tempat Papa kerja. Para peserta pesantren kilat diinapkan di mess selama 3 hari kalo ngga salah. Kegiatannya, bangun sholat malam, lanjut sahur, subuhan, ceramah, istirahat bentar, matreri, ngaji, buka bersama, tarawih bareng. Ntar di hari terakhir ada acara renungan. Selama berlangsungnya pesantren, para peserta cukup banyak yang ditengokin ortunya dibawain makanan ini itu. Tapi saya nggak huhuhu.

Panitia Buka Bersama. Nah ini nih yang paling saya ingat waktu ngeliat poto yang diunggah teman saya semalam. Dulu jaman saya masih tinggal di Makassar, saya masih SMP tuh, jadi salah satu pengurus buka bersama di masjid itu. Saya dan beberapa teman yang nampani makanan sumbangan dari warga, menatanya di piring, dan membungkus sisanya buat dibawa pulang hahaha. Ba'da magrib, masjid sepi, takmirnya pun lagi keluar cari makan, saya dan teman-teman masih asik aja milihin makanan buat dibungkus. Si takmir cuma bilang "Jangan dihabisin loh, mau buat bapak-bapak yang tadarusan habis traweh ntar".

di acara peresmian masjid, saya bacain doa

Siaran Menjelang Buka Puasa. Tahun 2007 waktu saya kerja di salah satu radio di Makassar, ada meeting persiapan acara Ramadhan. Pas ditanya sama bos siapa yang mau isi acara buat "Obrolan Puasa" jam 5 sore, saya langsung ngacung ajah hehehe. Bukan kejar setoran sih, pengen aja nyoba bawain acara baru di radio. Apalagi ini kan ada narasumbernya yaitu ustad, jadi pengen belajar hal baru gitu ceritanya. Tapi sedihnya jadi jarang buka puasa di rumah. Karena acaranya sampe jam 6 biasanya pulang ya habis Maghrib. Makanya beberapa kali saya suruh juga temen gantiin. Kangen aja sih buka puasa barenmg kelarga. Klao ngga ada yang gantiin, ya taping alias direkam. Tapi menurut saya sih siaran taping malah ribet enakkan langsung. Entar lah saya ceritain pada postingan lain ya.

Berburu kartu ucapan lebaran. Sebelum handphone ngetrend, menjelang lebaran kaya gini saya pasti berburu kartu lebaran. Saya punya cukup banyak daftar teman yang harus saya kirimi ucapan lebarana. Mulai dari teman SD di Bandung, teman SD di Makassar, teman SMP, dan SMA. Kalo diitung-itung plus perangko lumayan banyak juga loh. Makanya yang rumahnya deketan biasanya suka saya jadiin satu aja kartunya, jadi buat si ini dan si anu. Biar ngirit hihihi. Setelah HP marak, orang udah jarang ayng ngirim kartu lebaran klan ya, paling SMS aja lebih murah. Tapi habis itu tren bergeser lagi, orang sekrang juga udah males kayaknya kirim SMS ucapan lebaran, lebih suka kirim BBM atau nulis status aja di FB hehehe.

Kamu juga punya kenangan sama bulan Ramadhan temans?

@rahmiaziza




Penipuan Bermodus Hadiah Smatphone

$
0
0
Halo temans, modus penipuan sekarang marak aja ya.

Mulai dari yang amatiran, maksudnya kentara banget nipunya gitu, sampe yang profesional. Yang pernah datang ke saya nih, mama minta pulsa, dapet hadiah puluhan juta dari Bank Anu, orang yang pura-pura udah liat rumah dan mau membeli, suami kecelakaan, teman telpon katanya habis nabrak orang dan orangnya meninggal (yang ini saya hampir ketipu). Dan yang terbaru, saya beserta si Ayah nyariiis aja terkena penipuan bermodus hadiah smartphone dan tongsis yang katanya promo dari kartu kredit visa yang kami miliki. Lumayan nih bisa dapet smartphone baru jadi makenya ga perlu gantian sama si Ayah. Plus tongsis pula, kebetulan kami belum punya hihihi.

Kami hanya diminta bayar pajak sekitar tiga jutaan yang bisa dicicil selama 36 bulan pake kartu kredit. Benefit lain yang akan kami dapatkan, bebas iuran tahunan credit card, diskon di tempat perbelanjaan, diskon pembelian tiket pesawat kecuali Air Asia, SEUMUR HIDUP! Asik yaa hihihi

Si Ayah udah percaya aja loh, karena yang telepon itu ya cara ngomongnya profesional banget khas suaranya operator telepon atau customer service gitu, dan kayak udah tahu banget tentang identitas suami.
Si penelpon bilang hadiah mau langsung diantar ke rumah hari itu juga, padahal hari itu hari SABTU! Tapi karena kami udah mau pergi ke rumah mertua, akhirnya janjian ketemu di sana. Udah dikasih alamat lengkap pulak sama. Nomor kartu kredit bahkan udah disebutkan loh!


Saya agak-agak curiganya, kok ya baik banget gitu, benefitnya banyak amat. Diskon dan bebas iuran tahunan seumur hidup? Kok berasa aneh. Biasanya yang namanya perjanjian itu kan jelas jangka waktunya ya berapa tahun, tapi seumur hidup itu kan masih di awang-awang ya kesannya.

Kami lalu berinisiatif googling. Dan bener kami menemukan sebuah tulisan tentang penipuan yang modusnya sama persis! Menurut tulisan itu, kalo nanti beneran si penipu datang ke rumah, dia udah bawa alat buat menggesek kartu kredit (namanya EDC ya kalo ngga salah) untuk bayar pajak hadiah. Nah dari situkah kita tanpa sadar menyetujui aja nominal yang dgasak si penipu melalui kartu kredit.

Sebelum ke rumah mertua kami sempat mampir cafe, dan si penipu telepon lagi. Suami langsung ajak ketemuan hari Senin saja di kantor credit card yang kami punya. Si penelpon buru-buru bilang terimakasih dan telepon ditutup.

Pfiuuh lega hampiir saja. Kami lantas menghubungi call center credit card, menanyakan aman atau tidaknya karena kami sudah sempat memberi nomor kartu kredit. Katanya asalkan 3 digit yang ada di belakang kartu tidak bocor Insya Alloh aman. Tapi kalau merasa tidak nyaman kita bisa minta ganti kartu, jadi nomornya juga berubah.

Nah untuk teman-teman juga harus lebih berhati-hati ya jangan mudah percaya dengan tawaran hadiah atau apapun yang kesannya mudah banget untuk didapatkan. Kalau kebetulan mendapat tawaran seperti itu yang harus dilakukan adalah:


  1. Waspada, jangan berikan informasi pribadi kepada si penelpon seperti alamat dan nomor kartu kredit
  2. Si penelpon pasti menyebutkan dari instansi mana kan. Nah cari tahu nomor resmi instansi tersebut kemudian hubungi, kroscek kebenaran promo atau hadiah yang ditawarkan si penelpon tadi.
  3. Lebih baik jangan ketemu di rumah, minta ketemu di kantor/instansi yang disebutkan si penipu sebagai pemberi hadiah
  4. Googling di internet untuk mengetahui itu penipuan atau bukan.


Mudah-mudahan kita selalu dilindungi dari segala macam tindak kejahatan ya temans, aamiin.

@rahmiaziza

Kue Lebaran Favorit Masa Kecil

$
0
0
Hal temans, bentar lagi lebaran ya. Hiks antara sedih mau melepas Ramadhan, tapi senang juga bentar lagi kumpul sama keluarga besar.

Ngomong-ngomong soal lebaran, apa sih yang paling diincar anak-anak saat soan ke sodara dan tetangga? Kalo saya sih jaman masih kecil dulu ya makanan, eh sampai sekarang juga ding hihihihi. Jarang-jarang kan bertamu di rumahnya orang disuguhi beraneka ragam kue di atas meja.

Sampai sekarang kalo saya sama adek dan kakak ke rumah sodara, habis salaman gitu langsung melirik ke meja trus kode-kodean sama mereka. Kalo salah satu ambil sejenis makanan, ntar yang lain menimpali, "Sudah kuduga." Hihihihi. Strategi paling jitu yang biasa saya pakai kalo menginginkan makanan tertentu tapi malu ngambil, biasanya saya pura-pura nanya ke anak-anak "Mau yang mana Thifa? Yang ini?" sambil ngambil makanan yang saya penginin. Kalo dia mau makanan itu saya bisa nyuil dikit, kalo dia ternyata ngga suka, kebeneran, ada alasan saya untuk ngabisin hihihi.

Kue lebaran apa yang saya favoritin banget masa kecil?

Kue Kastengel. Saya sukaa banget sama kastengel alias kue keju. Dulu jaman masih tinggal sama ibu, kami suka bikin kue kering bareng. Saya pasti minta ibu bikin kue kastengel banyak-banyak. Kemarin juga saya bikin kastengel loh, sama duo bocah. Ini pertama kalinya saya bikin kastengel tanpa bantuan ibu atau ibu mertua. Selain itu saya juga bikin nastar keju yang mana dalam dua hari langsung ludes, hadeeh padahal lebaran aja belu, Akhirnya bikin lagi deh, karena kebetulan selai nanasnya juga masih ada. Setelah selai nanas habis, malah adonannya yang nyisa, akhirnya tu adonan dibuat kue putri salju hihihi.

kastengel ala ibu mertua

Astor, astra, dan yang sejenis itu lah. Banyak kan ya merek makanan yang bentuknya kaya gini. Saya mengenal makanan ini dengan sebutan astor. Tapi kalo Thifa nyebutnya yang kaya fullo, beda generasi hihihi. Cara makannya ngga langsung gigit trus kunyah. Dikuliti dulu bagian yang wana coklat tuanya, sampe ntar tinggal coklatnya sama lapisan tipis, baru dimakan.  Sama kann kamu jga gitu makannyaa..

ini semua disebut ASTOR. Padahal tulisannya jelas2 wafer stick >.<
Foto dari: ceriwis.com

Kue bawang. Dulu saya sama ibu suka bikin kue ini. Termasuk kue yang tantangannya paling besar nih, soalnya harus diteleni setipis mungkin baru dipotong-potong dan digoreng. Kalo ketebelan ntar kue bawangnya jadi atos.

Bolu kering bentuk ikan. Seringnya sih menemukan kue ini kalo sowan ke rumah salah seorang bude di Kudus. Selain rasanya enak, bentuknya lucu makanya anak-anak suka. Kalo si ayah doyan banget makan ini sambil minum kopi.

Kue cabe-cabean. Kue ini bentuknya emang kaya cabe, ada warna putih (sedikit krem sih) , merah sama ijo. Selain dimakan, kue ini biasanya kami jadiin taring-taringan. hihihi, adik saya sih yang dulu nyontohin, trus sekarang suka mainan mosnter-monsteran sama Thifa pakai itu hihihi.

kaya gini nih kuenya, tapi ada warna merah sama ijonya juga.
Pinjem gambar justtryandtaste.com

Kamu juga punya kue lebaran favorit masa kecil? Share dong :)

@rahmiaziza

Mudik di Dini Hari

$
0
0
Halo haiii, eyaampunnn udah lebih seminggu ngga mengisi blog inii, kangeeen >.<

Mudik selesai antara sedih dan bahagia. Sediiih karena berasa sekejap mata aja kumpul sama keluarga. Papa, ibu, kakak, adik, dan ponakan-ponakan. Senengnya karena bisa kembali ke peradaban maya hihihi.

Ya sebenarya rumah ortu yang di Kudus ngga terus di desa-desa banget sih. Malahan di pinggir jalan pantura, mau ke simpang tujuh tinggal luruuus aja, sampe. Kalo emang niat mbuka internet mau ngeblog atau ngapain ya bisa aja, tapi masalahnya saya ngga punya laptop, dan tab lagi diserpis. Peralatan perang tinggal sebuah handphone kecil, nokia asha 205 yang cuma lancar buat fesbukan. Dulu pernah bisa buat buka blog sama twitter tapi sekarang ngga bisa lagi, entah kenapa.

Doain ya manteman smoga dalam waktu dekat bisa punya laptop impian sama kamera bagus, tabnya juga bisa sembuh kembali, biar makin asyik ngeblognya hehehe.

Sekarang saya mau cerita dulu tentang mudik kemarin. Pertama kalinya loh saya mudik di dini hari, dan ternyata asyik.

Jadi ceritanya, adek yang dari Jakarta nyampe Tawang jam 3 dini hari, yaudah skalian aja jemput adek bablas ke Kudus. enaknya dimana?

  1. Karena jamnya anak-anak tidur, saya bisa prepare segala sesuatu dengan lebih nyante.  Ngga blingsatan kayak biasanya. Satu anak lari kemana, satu minta makan, nyari barang ngga ketemu, pyuuh. Malah saya sempet ngopi-ngopi dulu sama si Ayah di keheningan malam ciyee...
  2. Nyetir lebih tenang, karena mereka kami angkut ke mobil dalam keadaan tidur dan ngga kebangun. Biasanya? Jangan tanya. Kalo Thifa sih bisa tenang ya. Dari kecil setahunan sampe sekarang Thifa itu anteng kalo di mobil paling ya ngoceh-ngoceh aja. Tapi kalo Hana, dari depan pindah belakang, balik depan lagi, rewel karena bosan.Tangannya usil aja pengen pegang setir, rem dll. Heboh deh.
  3. Adeem. Ya kebetulan mobil kami itu kacanya kurang gelap jadi kalo siang AC nya kurang terasa. Nah kalo mudik dini hari ngga pake AC tetep adem hehehe
  4. Jalanan lengang. Mungkin selain karena dini hari, kami pas ke Kudus,di H+2 (Minggu) jadi orang-orang juga udah pada duduk manis di kampung halaman ngga banyak yang klinteran di jalan lagi ya Meskipun begitu si Ayah juga ngga berani kenceng-kenceng jalannya. Katany kalo gelap jarak pandangnya ngga jauh jadi bahaya kalo terlalu kenceng. Kiraiiin bisa setengah jam, aja nyampe Kudus hihihi, ternyata tetep 1,5 jam waktu tempuhnya.
Apa ada ngga enaknya mudik di dini hari? Ngga ada sih kayaknya ya, soale minimarket sama SPBU juga banyak yang buka 24 jam, jadi kalo butuh isi bensin atau beli-beli makanan gampang. Cuma ya agak deg-degan juga sih. Tapi bismillah, baca doa, Insya Alloh aman. Alhamdulillah Subuh kami udah sampe di Kudus. Jam 9nan capcus keliling ke sodara-sodara berburu angpau.

Bagaimana dengan cerita mudikmu temans? Ada yang seru, lucu, atau menggelitik? Berhasil ngumpulin angpau berapa? Hihihii

Kata adek: Jangan lupa kita harus foto2 duluu, Lokasi: Taman Gondang Manis Kudus


@rahmiaziza

Teman Baru dari Jerman

$
0
0
Bulan puasa kemarin, ada bule dari Jerman nginep di rumah mertua saya. Namanya Tamina. Ihiyy saya punya teman baru dari Jerman nih!

Tamina ini kenalannya istri adik ipar dari situs couch surfing. Tahu ngga apa itu couch surfing? Mari kita tanyakan pada wikipedia hihii...


CouchSurfing adalah situs dan layanan jejaring sosial berupa hospitality exchangeatau Jaringan SilaturahmiCouchSurfing merupakan neologisme yang mengacu pada praktik perpindahan dari rumah teman yang satu ke rumah teman lainnya, tidur pada ruang senggang apapun yang tersedia, baik lantai maupun sofa (couch), dan umumnya tinggal beberapa hari sebelum pindah ke rumah berikutnya.
Situs ini menjadi situs publik pada tahun 2004. Kemudian tahun 2006 diluncurkan ulang karena sempat ada masalah  yang mengakibatkan hilangnya banyak basis data. (wikipedia)

Awalnya si adik ipar bilang Tamina hanya akan menginap sehari di rumah mertua (adik ipar dan istrinya memang maish tinggal ikut mertua). Tapi karena ada perubahan rencana, akhirnya dia selama dua minggu nginap di rumah, dan selama seminggu tinggal di panti asuhan sesuai permintaannya. Katanya sih pengen bantu-bantu dan pengen belajar ngaji di panti. Iya Tamina ini mualaf.

Ibu mertua sih ngga merasa keberatan, malah seneng karena rumah jadi tambah rame. Ibu mertua saya emang tipikalnya orang yang terbuka menerima kehadiran orang lain. Luwes bergaul sama siapa saja. 

Selama di mertua aktivitas Tamina ya kaya kita-kita aja sih. Ikut sholat jamaah, di masjid, kalo ada yang pergi kemana dia ikut. Kadang juga jalan-jalan sendiri ke supermarket atau toko roti, untung ngga nyasar pulangnya. Kalo di rumah kata ibu dia bantu-bantu juga cuci piring, nyapu, dan bikin kue kering lebaran. Pas malam terakhir dia malah sempat belajar bekam sama temannya si ayah. Oya Tamina juga udah bisa ngomong bahasa Indonesia kaya terimakasih, sama-sama, selamat pagi, dll.

Tamina baru berumur 21 tahun, dan dia sudah jalan-jalan ke berbagai negara dengan uangnya sendiri, waw keren ya. Aku waktu umur 21 tahun ngapain ya hihihi.

Karena saya seminggu sekali pulang ke mertua, seminggu sekali pula ketemu Tamina. Ya lumayan sih mempraktekkan kembali bahasa Inggris yang belepotan hihihi.


Saya, Tamina, Hana, dan adik ipar (ilustrator komik Mak Irits cetak)
Mudah2an komik Mak Irits bisa diterbitkan dengan bahasa Jerman dan Inggris aamiin

Suatu hari setelah sholat magrib berjamaah di rumah, seperti biasa kan salam-salaman. Dia cium tangan ke ibu dan ayah mertua juga ke saya, kemudian tanya kepada adik ipar yang intinya bertanya kalo sama saya harusnya cium tangan apa ngga? Mungkin dia takut kalo cium tangan, saya berasa dianggap renta hihihi, kalo ngga cium tangan kok kesannya ngga sopan. Akhirnya, saya jawab dengan bahasa Inggris yang patah-patah tentunya, "Mau cium tangan atau ngga terserah aja, kalo saya sih terbiasa sama kakak kandung, meski usia hanya terpaut setahun tetep cium tangan"

Itulah Tamina teman baru dari Jerman. Keep in touch ya Tamina. Moga suatu saat kita bisa ketemu lagi. Mungkin kamu yang ke Indonesia lagi, atau saya yang ke Jerman, aamiin. Atau kita janjian ketemu di negara mana gitu hehehe.

@rahmiaziza

Ngobrol Cantik tentang Google Analytics

$
0
0
Pernah ngerasa bangga dan bahagia karena pageview blog tinggi saat ngelihat stats di dasbor? Eit tunggu dulu, itu yang mengunjungi blog kamu beneran manusia yang datang kemudian membaca dengan seksama, apa cuma robot? Atau jangan-jangan cuma kamu sendiri yang buka blog itu berulang-ulang dalam sehari >.<

Jangan sedih jangan tersinggung, karena sayapun pernah kok mengalaminya, takjub melihat angka yang berjejer di stats dasbor. Tapi ketika melihat pageviews di google analiytics, kok beda ya? Kok hanya seperempatnya?

Saya sempet menanyakan hal ini ke mba Shinta Ries, tahu dong blogger yang satu ini kan gape banget utak-atik blog.

Katanya, "Iya jauh mba. klo di analytics lebih akurat karena terfilter. Jadi bot, spam, robot ngga dihitung. berdasarkan unique paga views"

Glek berarti pengunjung blogku kebanyakan robot dong yah. Ngga heran juga sih. Kalo lihat komen-komen  di blog emang cukup banyak komentar spam, itu baru komen belum yang ngga komen kali ya hihihi.

Ngga lama setelah ngobrol di inbox, eh mbak Shinta dari Blogger Perempuan ngadain acara Ngobrol Cantik tentang Google Analytics (GA) di Semarang. Ya pastilah saya tidak melewatkan kesempatan ini. Emang sih blog sayaa yang rahmiaziza udah dipasangin GA, tapi kalo disuruh ulang gimana caranya ya lupa, dan emang ada beberapa hal juga yang mau saya tanyakan ke mba Shinta.

Oya blogger perempuan merupakan situs jaringan khusus blogger perempuan. Foundernya mba Shinta, mba Rora, dan mba Almazia. Di web blogger perempuan banyak artikel keren dan bermanfaat baik bagi para blogger maupun nonblogger. Baik untuk perempuan maupun laki-laki. Jadi meskipun judulnya blogger perempuan, web ini bisa dikunjungi siapa aja kok. Hanya saja yang bisa menjadi member ya perempuan. Gitu kan ya mba Shinta hihihi. Yang penasaran langsung aja deh capcus ke www.bloggerperempuan.com

 Di tengah jalan setelah mendaftar saya sempet ragu jadi ikut ngga ya, soalnya saya ngga punya laptop, ntar kalo dijelasin malah bengong. Tablet juga lagi diservis (huhuhu GWS ya my tab). Tapi untunglah ada Taro yang berbaik hati mau berbagi laptop dengan ku. Thanks ya Tarooo.

Google analytics, apa sih? Menurut wikipedia, Google Analytics adalah layanan gratis dari Google yang menampilkan statistik pengunjung sebuah situs web. Google Analytics dapat menelusuri pengunjung berdasarkan informasi halaman pengacu, termasuk mesin pencari, iklan, jaringanpay-per-click, email marketing, dan juga tautan yang terkandung dalam dokumenPDF.


Ngobrol cantik di tongdjie @hom hotel Semarang. Foto milik shintaries.com

Saat ini cukup banyak brand ternama yang minta laporan statistik blog menggunakan GA. Seperti kata mba Shinta di awal tadi GA menghitung pengunjung lebih akurat. Yang spam, robot, dan sejenisnya, ngga bakalan dianggep. Selain itu kita bisa lihat laporannya secara detail, seperti demografi pengunjung, durasi kunjungan, perangkat dll. Oya kita bisa mendaftarkan beberapa blog dalam satu akun GA, baik yang berplatform blogspot maupun bukan.

Nah bagi kamu para blogger yang belum pasang GA di blognya segera pasang aja ya. Buka web nya di sini https://www.google.com/analytics, kemudian daftar. Ntar ikutin aja instruksinya. Trus ada kode yang harus dipasang di dasbor blog bagian setting -other - google analytics.

Makasih ya Mbak Shinta ngobrol cantiknya, ilmunya, dan traktiran buka puasanya :)

@rahmiaziza


Penulis dan Blogger

$
0
0
komik Ro bin Hud terbit indie
alias potokopian hihihi
Tiap kali diminta mengisi kolom pekerjaan maka saya akan mengisi dengan "Penulis dan Blogger". Mengapa bukan penulis saja? Bukankah blogger itu penulis juga? Penulis blog maksudnya. Iya sih tapi saya tetep ngerasa beda aja, terutama dari segi pandangan masyarakat umum. Kalo dibilang penulis pasti bayangannya nulis buku. Disamping itu saya juga ingin memperkenalkan profesi blogger ke masyawarakat awam.

Belum lama sih sebenarnya saya berani dan pede menuliskan dua profesi ini ke kolom pekerjaan. Ya semenjak kedua hal ini bukan hanya lagi sebagai hobi tapi sudah menjadi sesuatu yang menghasilkan secara materi. Yaitu semenjak terbitnya komik Mak Irits dan saya cukup sering mendapatkan penghasilan dari blog. Alhamdulillah...

Ngomongin ini jadi inget tentang ulasan labelling dari pemred femina yang pernah jadi trending topic ya hihihi. Tapi ini saya cuma nyeritain tentang diri saya sendiri lo ya, bukan ngasih tahu seharusnya begini bukan begitu blablabla..

Saya jadi inget dulu sering curhat sama si Ayah pengen jadi penulis. Si ayah bilang, "Loh kamu kan udah jadi penulis, itu yang di komik Cintaku Tertambat di Facebook." Ya emang saya termasuk salah satu penulis naskah di komik itu. Itu adalah karya pertama saya di penerbit mayor meski baru antologi. Tapi entah kenapa saya belum ngerasa sebagai penulis beneran waktu itu.


Saya selalu bilang sama si Ayah, "Ah itu kan proyeknya temenmu, paling naskahku keterima gara-gara kamu." Padahal setelah bikin itu kami diminta lagi garap naskah komik dari skenario film. Berarti kan harusnya saya boleh ngerasa bangga dong ya kalo naskah saya bagus makanya dipercaya untuk bikin naskah komik lagi hehehe.

Saya inget banget waktu dikasih naskah dalam bentuk skrip film, menjelang lebaran, dan deadline lumayan ketat. Libur lebaran jadi ngga tenang karena disambi baca-baca naskah. Pengalaman baru yang menyenangkan sebenarnya, membuat naskah komik dari skrip film. Yang ngga menyenangkan karena di saat liburan masih harus mikirin kerjaan. Maklum lah dulu masih pemula, ada kesempatan ya saut aja hehehe. Tapi sayang filmnya karena sesuatu hal ngga jadi tayang, padahal udah syuting. Dan akhirnya komiknyapun ngga jadi terbit padahala udah selesai digambar loh. Tapi tetep dibayar sih.

Lalu apakah penting gitu menyebutkan profesi sebagai penulis dan blogger di kolom pekerjaan. Kenapa ngga ditulis ibu rumah tangga aja?

Ibu rumah tangga mah udah pasti ya. Tiap perempuan yang menikah kayaknya udah otomatis jadi ibu rumah tangga kan, jadi ngga perlu ditulis juga orang lain kayaknya udah pada tahu lah. Saya sengaja menuliskan dua profesi itu emang biar orang lain tahu akan pekerjaan saya. Ya siapa tahu bisa membuka peluang kerjasama saat orang lain mengetahui profesi kita hihihi. Lagian lebih enak juga kan kalo kita kenal seseorang lebih detail. Pekerjaannya apa, lulusan mana, kampung halamannya dimana, jadi biar ngga misterius lah.

Bagaimana dengan kamu temans, apa yang biasa kamu tulis saat harus mengisi kolom profesi?

@rahmiaziza

Mini Reunion

$
0
0
Momen lebaran biasanya dimanfaatkan kebanyakan orang untuk mengadakan acara reuni. Selain emang pas ya lebaran itu biasanya orang saling berkunjung, dan kebanyakan juga teman-teman yang jauh pada pulang kampung pada saat ini jadi lebih mudah ngumpulinnya.

Lebaran kemarin sayapun mengadakan mini reunion dengan teman-teman SMA. Sebenarnya sih pengennya maksi, tapi berhubung yang dateng cuma tiga orang (ditambah suami dan anak-anak jadi mayan banyak sih hihihi) makanya saya sebut saja mini reunion.

Kalo kaya gini ngga enak juga sama tuan rumah, apalagi udah nyiapin hidangan spesial untk menyambut tamunya. Pas reuni SMA kemarin salah satu sahabat saya Koko, bersedia rumahnya ketempatan. Saya sih bilang ke semuanya sistemnya pot-luck pada bawa makanan masing-masing ntar dimakan bareng biar ngga ngerepotin tuan rumah. Tapi Alhamdulillah sampe sana kami malah disuguhi hidangan istimewa, galantin, es buah, eskrim, aneka kue lebaran, dan cokelat yang disukai anak-anak. Thifa yang biasanya ngga suka pedes, dan kalo makan selalu minta disuapin tumben lo ini makan sendiri. Hana juga laha makannya, padahal galantinnya agak pedes.


Meskipun cuma dikitan orang ngga mengurangi keseruan kami ngobrol, mengenang masa lalu, dan tertawa-tawa. Bahkan ibunya si Koko ikutan nimbrung jadi tambah rame. Oh iya ibunya Koko ini teman ortu saya juga sesama pensiunan Telkom dan sesama punya kampung halaman di Sumatera Utara.

Selain mini reunion dengan teman SMA, saya juga reuni sama salah seorang temen semasa kerja di radio Venus Makassar. Nama udaranya Mbak Diny Aida biasa kami panggil Bundin. Keluarga almarhum bapaknya bundin ada yang di Semarang, makanya bundin ke sini sama ibunya. Tapi lebarannya di Pekalongan karena kampung asli bapaknya ada di sana.

Me n Bundin. Foto milik Bundin

Kami banyak mengingat tentang masa lalu, saya juga nanyain kabar temen-temen sekarang gimana. Yang paling saya ingat dari Bunduin itu ketika beliau ngajarin saya si penyiar baru tentang bagaimanan membuat skrip yang baik. Katanya kita ini di radio, jadi buatlah skrip dengan bahasa tutur bukan bahas tulis. Skrip radio ngga boleh ada kalimat kaya gini, "seperti yang sudah disebutkan di atas". Dan kita harus menggunakan bahasa yang luwes yang biasa digunakan untuk ngobrol.

Saya paling suka dengan kegiatan reuni. Karena ngobrolin masa lalu itu seru. Kita bisa ketawa-ketiwi mengingat suatu kejadian padahal dulu waktu menjalaninya nangis-nangis darah haha.

Saya pernah membaca sebuah artikel yang mengatakan reuni itu bikin awet muda loh. Mungkin salah satunya karena pada saat reuni kita lebih banyak tertawa, selain itu kita seperti kembali dibawa ke masa lampau, misal; reuni SMA kita jadi merasa menjalani masa SMA lagi.

Oya kemarin saya juga nemenin Papa mengunjungi teman SDnya dan temen semasa SMEA. Papa terlihat antusias dan gembira. Alhamdulillah saya senang bisa melakukan kebaikan-kebaikan kecil untuk membahagian Papa saya ;)

@rahmiaziza

Drama Suami-Istri

$
0
0
Kehidupan suami-istri itu penuh drama. Seringkali masalah sepele bisa menjadi suatu hal yang amat sangat menjengkelkan bagi kedua belah pihak dan akhirnya bikin berantem, tapi kalo diinget-inget lagi di kemudian hari, lucu juga sih hihihi.

Coba deh baca tulisan saya sebelumnya di blog ini yang judulnya Jengkel Tapi Cinta. Di situ saya banyak cerita tentang hal-hal dari pasangan yang membuat kita suka jengkel, tapi tetep cinta siih. Kali ini mau lanjut nulis tentang drama-suami istri yang kerap terjadi baik dalam rumah tangga saya maupun orang lain.


gambar dari: republika.co.id

Drama Suami-Istri 1: Bantu Cuci Popok
Ceritanya baru melahirkan anak kedua (Hana) dan udah mulai tinggal di rumah sendiri ngga ikut mertua lagi. Si ayah lagi libur kerja kemudian mau berbaik hati mencucikan popok Hana. Saya berdiri di belakanganya, memperhatikan dengan seksama.
Si Ayah: Kamu ngapain sih? (dengan tampang bete menoleh ke saya)
Saya: Memperhatikan kamu, bener ngga cara nyuci popoknya? (muka tanpa dosa)
Si Ayah: Daripada gitu mending kamu ngerjain hal yang lain aja kenapa?
Setelah dipikir-pikir bener juga sih, si Ayah bantu nyuci popok kan supaya saya bisa ngerjain hal lain, mungkin mandi, makan atau bersihin kamar, lah ini malah memperhatikan dia nyuci >.<

Drama Suami-Istri 2: Titp Beli Barang
Saya: Yah titip beli barang A di supermarket ya.
Si Ayah: Oke
Saya: Kamu pilih lo yang bagus itu yang kayak begini bla-bla-bla, trus ditawar harganya, blablabla..
Si Ayah: Mending kamu ikut aja deh.

Drama Suami-Istri 3: Kado Ultah
(Kalo ini belum jadi suami-istri sih masih calon)
Si Ayah memberikan saya kado ultah. Saya menyambutnya dengan gembira. Begitu dibuka isinya tas.
Saya: Ini berapa harganya?
Si Ayah: Sekian (menyebutkan nominal)
Saya: Masa sih harganya segitu mahal amat, beli dimana? Tas begini paling harganya sekian, kamu keblondrok nih
Si Ayah: (tampaknya membatin: besok-besok, kasih duit aja beli sendiri deh)

Drama Suami-Istri 4: Bikinin Mie Dong!
Saya lagi mainan gadget di tempat tidur pas suami bilang, "Laper nihh tolong buatin mie dong."
"Iya bentar," sambil tetap mainan gadget.
Lima menit, sepuluh menit, akhirnya suami beranjak dari tempat tidur, "Bikin mie dulu ya.."
"Eh eh tunggu..." saya mencegah suami pergi.
Suami menoleh,
(Rencana awal saya emang panggil dia untuk mengatakan, biar saya yang bikinin, tapi kemudian kepikiran ngerjain hihi)
"Bikinin aku sekalian ya..." Suami manyun, saya ngikik. Dan kemudian ini jadi ide cerita komik Mak Irits hahaha. Liat versi komiknya di fanpage komik Mak Irits yaa...

Drama Suami-Istri 5: Handuk Siapa Ini?
Si ayah habis mandi dan handuk digeletakin gitu aja di kasur, saya marah-marah dan bilang harusnya langsung ditaruh di tempat handuk, biar ga basah kasurnya.
Suatu hari saya habis mandi enah kenapa kok ngga langssung narok handul ke tempatnya digeletakkin aja di kasur kemudian keluar kamar. Setelah ke kamar lagi saya menemukan tulisan di secarik kertas, "handuk siapa ini?" Ternyata si ayah yang nulis, beberapa detik kemudian dia masuk kamar, dan saya langsung beralasan, "Loh tadi itu aku buru-buru mau melakukan sesuatu yang lebih penting".

Drama Suami-Istri 6: De Javu
Si Ayah ngerjain sesuatu di komputer. Saya nyapu-nyapu, saking bersemangatnya sapu nyenggol kabel-kabel dan akhirnya ada sesuatu yang hang, padahal belum di save. Saya langsung defens, "Makanya kalo ngerjain sesuatu itu dikit-dikit langsung save biar kalo ada kejadian kaya gini ga gelo. Aku kan nyapu bagian bawah kabel tu banyak kotorannya"
Pas saya yang make komputer, tiba-tiba hang padahal belum disave, kemudian matah-marah sendiri. Si ayah bilang, "Makanya rajin disave"." De javu rasanya >.<

Drama Suami-Istri 7: Sama-sama Lap
Yang ini dialami orang lain tapi saya suka ketawa sendiri kalo inget. Ceritanya ada sesuatu yang tumpah di meja makan. Si suami mau membersihkan.
Istri: Eh itu lap darimana yang kamu pake?
Suami: Dari lantai (muka polos)
Istri: Ya ampuun itu kan lap lantai masa dibuat lap meja.
Suami: Halah sama-sama lap aja kok!

Gimana temans, pernah ngalamain drama suami istri kayak gitu juga share doong :)

@rahmiaziza

Selamat Ulang Tahun Radio Venus

$
0
0
Tanggal 5 Agustus 2015 di tengah kerempongan nyiapin bocah ke sekolah, saya menelepon ke radio Venus untuk mengucapkan, "Selamat Ulang Tahun Radio Venus..."

Awalnya sih Mbak Nila my (ex) boss nelepon ke hape, katanya Venus mau telepon saya. Kebiasaan memang kalo ultah ngundang penyiar-penyiar lama, siaran bareng dan kita reunian di udara. Tapi saya bilang biar saya aja yang telepon. Weits Mak Irits gituuu mau ya keluar pulsa hihihi. Jangan berbaik sangka dulu laaah. Emang sih keluar pulsa, tapi ngga banyak kok soalnya udah beli paket telepon rumah dari provider yang saya pake. Motong pulsa rp 1.250 tapi kita bisa free nelepon ke telepon rumah ampe Rp 20.000. Kemarin itu ngobrol mayan lama di telpon (padahal inlok) habisnya cuma 12 ribu aja looh.

Pas saya telepon ternyata udah ada beberapa penyiar yang rumpi di sana. Ada Toby sama Zaki yang emang penyiar sekarang dan Adi mantan penyiar, partner siaran saya dulu di acara Hallo Makassar.

Ditanya saya hal-hal yang paling berkesan selama siaran di Makassar. Wuih banyak banget sampe saking banyaknya saya pengeeen banget menerbitkannya dalam sebuah buku, ya macam buku Cado-cado, cenat-cenut reporter atau anak kos dodol tapi ini cerita tentang penyiar. Doain ya, moga kesampean :)


Saya ingat debut pertama saya di Venus membaca berita di Venus Hot News. Waktu itu pagi-pagi udah di Venus sesuai jadwal training, tahu-tahu bu Emmy program director kami telepon. Katanya saya disuruh baca Venus Hot  News buat jam 9 pag. OMG!! Saya langsung panik, bukan karena pertama kali mau mengudara sih. Tapi karena belum nyiapin nama udara hihihi. Dan secepat kilat sambil rembugan dengan Ratih si kanjeng mami yang sesama anak baru juga, akhirnya kami dapet sebuah nama siaran yang namanya ya gitu deh... Cuma sekali pake aja, habis itu gantiii hihihi. Habis namanya sama kaya penyanyi dangdut yang saya ngga suka, dan kayaknya ngga match aja sih kalo saya pake.

Setelah itu saya ditempatkan di acara Hallo Makassar yang mengudara jam tujuh pagi. Acaranya, bawakan berita secara santai gitu sambil ngobrol-ngobrol. Terus terima telepon keluhan layanan publik. Kadang ada nara sumbernya juga yang berkaitan dengan layanan publik.

Karena siarannya jam tujuh, dari rumah saya harus pagi banget, solanya rumah saya jauh sekitar 45 menitan lah ditempuh naek angkot. Saking terburu-burunya ngga sempet sarapan, bawa bekel. Tapi bekelnya dimakan sama banyak orang dan saya hanya kebagian beberapa sendok. Bawa peralatan kosmetik, dandan di angkot. Untung angkotnya pas sepi hihi. Kadang eh sering, berangkat dari rumah sampe ngga sempet pasang perekat sepatu. Niatnya direkatkan di angkot tapi yang sering terjadi sampai di Venus itu perekat sepatu masih terbuka gitu aja. Lupa.. paraaah :D

Kalo kamu denger habis penyiar sebelum acara saya, closing siarannya, dan nyetel lagu terus sampai lebih dari dua. Itu artinya, ada salah satu diantara kami (saya atau Adi) atau malah dua-duanya yang belum datang haha buka kartuuu.

Siaran lain yang pernah saya bawakan adalah kerlingan bintang (bacain ramalan zodiak), obrolan puasa(OPUS) bareng sama ustad, Alunan Tembang Malam (ATM) dan Venus Magazine.

Di Venus saya belajar banyak hal. Belajar siaran, membuat skrip, membuat cerpen radio, buat iklan, bikin rekaman suara pake cool edit dan adobe, bahkan belajar juga bikin laporan keuangan karena pernah dipercaya untuk pegang kas Venus dan mencatat segala pemasukan juga pengeluaran. Jadi kalo pas mau ngelamar pekerjaan gitu mayan bisa menuh-menuhin CV hihihi. Makasih ya Venus, makasih mba Nila, makasih Pak James, makasih Pak Erick hihihi.

Hal berkesan lainnya, masih banyaaak. Pernah makan nasi rasa sabun gegara OB ngga bersih nyuci wadah makan dari cateringan, Malakin sila si abang bakso, beli dua rebo dapetnya banyak dengan jurus rayuan gombal hihihi, Duduk di kursi kayu panjang pas training yang kami sebut dengan kursi pesakitan, Rebutan komputer buat bikin skrip. Ikan bumbu kuning sama sayur kacang ijonya Atik yang fenomenal hihihi. Ratih si ratu drama yang suka ngambek sama saya dan Amhy terus bikin surat. Ratiih suratmu itu masih kusimpan sampai sekarang loh :D


Oya foto seru bareng anak-anak Venus ada banyak di komputer tapi ngga berani pajang, soalnya ada beberapa teman yang dulunya belum berjilbab. Jadi ya yang diupload poto itu lagii, itu lagi. Satu-satunya poto pas siaran nih di Venus, kok dulu saya ga begitu narsis ya, nyesel deh hehe. Ada sih beberapa foto saya sendiri yang bareng artis pas di Venus tapi udah nempel di album foto, ga punya soft copynya.

Ya udah deh cerita-cerita nostalgianya sampe sini dulu, ntar dilanjut di buku terbaru saya yaa. Aaamiin hihhi. Sekali lagi selamat ulang tahun tadio venus, moga makin jaya di udara, makin makmur dan sejahtera penyiarnya. Aamiin :)

Asisten Rumah Tangga, Nginap atau Pocokan?

$
0
0
gambar dari http://munsypedia.blogspot.com/
Kali ini pengen ngomongin tentang asisten rumah tangga. Udah hampir setahun saya pakai jasa ART pocokan. Pocokan ini maksudnya ngga nginep. Datang jam tujuh pagi paling selesai jam sembilan. Nyuci, nyetrika, nyapu, ngepel, lap-lap beresss. Karena rumah saya kan kecil jadi ngga begitu makan banyak waktu bersihin. Tapi itu kalo ART yang ngerjain. Kalo saya yang ngerjain seharian kok ga rampung-rampung ya? Sampe bosen, baru aja selesai nyuci sudah dihadapkan dengan cucian kotor lagi. Capee dehhh.

Ada juga sih yang make jasa ART pocokan, tapi pulangnya baru sore. Jadi meskipun kerjaan udah rampung si ART masih tetep tinggal sampai jam pulang yang udah disepakati. Kaya di rumah ibu saya yang di Kudus. Soalnya ya memang kalo di sana kerjaan banyak, kaena rumahnya mayan luas dan orangnya banyak, selesainya kerjaan biasanya juga baru siang atau sore. Lagian kan ada bayi sementara kakak (mboke) kerja. Jadi bisa aja sewaktu-waktu butuh bantuan.

Ngomong-ngomong soal ART banyak yang sambat sekarang susaah banget dapet ART. Sekalinya dapet pada drama *inget postingannya mas Dani hihii*. Yang baru sehari udah minta pulang lah, yang lebih galak dari majikan, atau yang habis mudik ga balik lagi, dll.  Bahkan pas awal-awal saya jadi RT ada ART tetangga yang datang ngadu ke saya, pegen pulang kampung, padahal baru tiga hari kerja tapi ngga dibolehin majikannya dan HPnya ditahan. Pusing pala berbie jadinya. (Baca ceritanya di sini: Balada si ketua RT)


Saya dapet ART yang sekarang setelah sekian lama nyari. Tapi Alhamdulillah sejauh ini kami cocok satu sama lain hehe. Dulunya saya mikir-mikir banget mau pake jasa ART. Eman uangnya hihihi lagian rumah kecil sangguplah ngurus sendirian. Tai kenyatan rumah jadi sering berantakan, ngepel jarang banget. Dan kalo udah gitu bawaan pengen marah, kerja juga jadi kurang produktif karena banyak badmoodnya. Si ayah yang kekeuh nyuruh saya cari ART. Katanya pekerjaan yang bisa kita delegasikan, delegasikanlah ke orang lain. Ngga harus semuanya dikerjakan sendiri. "Kalo rumah ada yang bersihin, pakaian ada yang nyuciin, kamu bisa lebih bnayak qaktu urus anak, berkarya, ngga cepet capek dan ngga uring-uringan," begitulah kira-kira ynag dia  bilang ke saya. Dan emang bener sih. Sekalian memberi lowongan pekerjaan ke orang lain juga kan.

Nyari ARTnya sih sambil santai aja. Kalo dapet syukur ngga yaudahlah, pikir saya. Urusan pakaian kotor kan udah ada londy kiloan, mau makan tinggal delivery warteg, kalo besih-bersih rumah ya dikerjain bareng sama si ayah dan sebisanya aja. Setelah sekian bulan barulah saya dikasih ART sama mbak penjual ayam.

Dulu, nyari ART lebih mudah. Ibu saya pas anak-anaknya masih kecil hampir selalu ada ART nginep. Mereka betah bertahun-tahun ikut kami. Biasanya berhenti karena mau nikah. Yang terakhir bahkan ikut hijrah dari Bandung ke Makassar.

Tapi bukan tanpa drama juga sih. Tetep ada dramanya tapi yaa ngga separah ART nya mas Dani hihi. Kayak ART yang cinlok ma tukang, ART yang kalo disuruh malah balik nyuruh anak majikannya, ART yang hobby banget nonton infotainment, gosipnya tentang artis lebih update daripada majikannya, dll.

Saya termasuk anak yang mudah deket sama mbak ART. Pernah malah dibawa ke kampungnya (ke Purwodadi) tanpa bilang-bilang sama orang rumah, saya manut aja, untung ART nya orang baik bukan penculik. Tapi ya salah juga sih bawa anaknya orang kok ngga minta ijin hehe. Sampe-sampe orang rumah pada nyariin. Dan kami baru balik (Kudus) pas malem hari. Saya disuruhnya jangan bilang-bilang kalo dia ngajak ke kampungnya. Tauk deh waktu itu dia bilang apa ke mbah dan ortu saya. Masih SD kelas satuan kalo ngga salah waktu itu.

Kalo ada ART tinggal di rumah enak ya sebenarnya sewaktu-waktu butuh bantuan kan gampang. Lagian biasanya gaji ngga beda jauh sama yang pocokan sampe sore. Paling tambah ngasih makan aja. Tapi kalo saya sih lebih milih yang pocokan, begitu kerjaan selesai langsung pulang. Kenapa?

Pertama, karena emang susah nyari ART yang mau nginep. Pas ngobrol-ngobrol sama mbak ART saya, emang sekarang pada lebih suka kerja di pabrik karena banyak temennya. Kalo mau jadi ART (nginap) mending sekalian jadi TKW. Atau carinya di kampung. Tapi biasanya dapet kalo ngga yang tua banget, masih remaja.

Tapi kalaupun bisa dapet yang mau nginep saya tetep milih yang pocokan aja sih. Saya kok kurang suka ya ada orang lain tinggal di rumah. Apalagi rumah saya mini gini ukurannya. Kalo ada ART nginep tanggung jawab juga bertambah. Apalagi kalo dapet yang masih remaja. Kayak punya anak lagi, kalo kata temen-temen yang pernah ngalamin siih. Iyalah kita kan harus jagain juga dia, jangan sampe diganggu orang, jangan sampe salah pergaulan, dll. Maksud hati pengen meringankan kerjaan dengan adanya ART jadi nambah kerjaan baru.

Gimana dengan kamu temans, kalo pake jasa ART pilih yang nginap atau pocokan?

[Review] Serial Animasi Masa Kini

$
0
0
Siapa yang suka animasi alias kartuun. Saya langsung ngacung dong. Dari kecil saya suka film animasi. Ya namanya anak-anak pasti suka lah liat film gambar-gambar yang bisa bergerak kaya itu. Setelah dewasa juga tetep suka. Salah satu alasannya karena Thifa suka nonton dan mau ngga mau saya jadi ikut nonton juga. Awalnya sih ikut-ikutan Thifa tapi lama kelamaan jadi suka beneran juga, karena emang ada beberapa yang bagus.

Kalo jaman saya kecil dulu, film kartun Jepang yang paling banyak disukai anak-anak. Ada doraemon, sailor moon, candy-candy, wedding peach, magic girls, teko ajaib (ini judul pelemnya apa ya? lupa) minky momo, dan masih banyak lagi. Kalo sekarang kayaknya dalam hal merebut hati anak-anak melalui kartun, Jepang malah kalah sama Malaysia hehehe.

Ini beberapa serial animasi masa kini yang Thifa suka nonton, dan sedikit reviewnya menurut saya sebagai orang dewasa :)

Upin Ipin. Ini animasi favorit Thifa banget. Dia nonton berulangkali ngga pernah bosen bahkan sampai hapal dialognya. Kayaknya Thifa kalo diajak ke Malaysia langsung bisa dengan mudah deh komunikasi dengan anak-anak sana. Lah sekarang aja ngomong sama temen-temennya juga emaknya suka pake logat Malaysia. Sampai-sampai dikira orang Sumatera. Orang Sumatera kan emang ada mirip-mirip ya logatnya sama Malaysia. Emang bener sih kami bisa dibilang orang Sumatera Utara, karena ibu lahir dan besar di sana. Tapi logat Melayunya Thifa bukan karena itu melainkan karena Upin Ipin XD.




Saya juga suka dengan Upin Ipin. Menurut saya yang bikin ini kreatif banget mulai dari segi pencptaan karakter sampai cerita. Creator detail banget dalam menciptakan karakter setiap tokoh, misal Ipin yang hobby mengulang kata, betul, betul, betul" dan suka makan ayam goreng. Mail yang berjiiwa pedagang banget, dll. Ceritanya keseharian banget, lucu menggelitik. Banyak pesan positif yang bisa diambil dari serial ini. Tapi tetep harus diampingi orangtua nontonnya. Karena anak yang ditiru itu suka yang jeleknya, misal Upin Ipin pas lagi usil. Biasanya endingnya mereka kena batunya trus dinasihati kak Ros atau Opa, tapiii yang ditiru anak ya usilnya, bukan pesan kak Ros. Terus ada satu yang agak mengganjal bagi saya. Yaitu tokoh abang Saleh. Sebenarnya tooh itu lucu, tapi kalau ada di film anak-anak rasanya kurang pas. Thifa aja jadi suka niru gesture abang Soleh loh!

Boboiboy. Ini dari Malaysia juga. Dulunya saya pikir ini film apaan sih kayaknya ngga banget, tapi pas ngikutin dari awal, emang ada lucunya juga. Meski saya tetep lebih suka Upin Ipin sih. Untuk hiburan oke, tapi anak-anak kalo kebanyakan nonton ini jadinya suka niru berantem-berantemnya gitu. main-main sih tapi coba kalo Thifa praktekkan ke adeknya. Intinya sih kalo saya gapapa sesekali nonton tapi didampingin aja. Oiya soundtracknya yang dinyanyikan sama grup band kotak bagus loh!



Adit Sopo Jarwo. Alhamdulillah sekarang Indonesia juga sudah punya film animasi sendiri ya. Ada beberapa, tapi yang paling keren gambar dan teknik animasinya menurut saya Adit Sopo Jarwo. Saya suka karakter Jarwo yang khas, terutama logatnya. Dari segi cerita juga lucu dan menarik. Sayang episodenya baru dikit sehingga sering diulang-ulang. Tapi ada beberapa yang mengganjal dari cerita animasi ini. Saya juga ngga tahu sih ini sebenarnya animasi untuk anak-anak atau bukan, soalnya ada cerita Jarwo yang suka sama personil Cherry Bell dan anak bosnya, yang rasanya kurang cocok dtonton anak-anak. Beda ya kalo Upin Ipin misalnya mereka mocok-mocokin (jodoh-jodohin) kak Ros kan cuma sepintas aja. Selain itu ada yang kurang pas juga sih, kayak tukang bakso itu kan orang Sunda ya, kayaknya lebih cocok kalo orang Sunda itu tukang bubur deh hehehe. Terus Pak hajinya yang suka tiba-tiba muncul menasihati, padahal dia belum dikasih tahu duduk perkaranya apa. Jangan-jangan punya indra keenam nih Pak Haji hehehe. Ada kesan juga si Jarwo itu preman karena temennya si Adit takuut banget sama Jarwo padahal, banyak orang yang mengandalkan Jarwo, entah itu ngajarin masak ibu-ibu, momong anak, bikin kue, dll. Ohya satu hal lagi yang saya sukaa banget dari animasi ini adalah soundtracknya. :D



Dodo dan Syamil. Dodo dan Syamil merupakan animasi 2D beda sama Upin Ipin atau Jarwo yang menggunakan teknik animasi 3 D. Yang saya suka dari Dodo dan Syamil, ceritanya membahas Islam secara lumayan dalam tapi sederhana. Misal kenapa ada perbedaan hari raya, siapa yang boleh jadi imam sholat, bagaimana kalau imam kentut, dll. Yang agak aneh menurut saya, di situ ada tokoh yang namanya Paman Adul, kalo ngelihat dari tindak-tanduknya, Paman Adul digambarkan sebagai orang dewasa yang kekanak-kanakkan, suka duduk-duduk di pinggir jalan, pakai pakaian compang-camping pegang mainan yang umumnya dimainkan anak-anak. Tapi anehnya di salah satu episode dia bisa ngomong panjang lebar menasihati Dodo tentang agama.

film kartun Dodo dan Syamil


Keluarga Somat
Secara ide cerita sebenarnya saya suka. Yang mengganggu BANGET bagi saya, kebanyakan beksond, misal pas ada yang berkata konyol, tiba-tiba ada suara ketawa, mbuh sopo yang ketawa, jadi kaya model sitkom yang ada taping orang ketawa atau tepuk tangannya gitu. Aneh menurut saya. Selain itu ritme dialognya monoton, nada biacara semua tokoh hampir sama menurut saya sih.



Nah itu sedikit review serial animasi masa kini versi saya. Ada kelebihan dan kekurangan. MUdah-mudahan bisa jadi masukan bagi kelima serial tersebut kalo dibaca produser atau sutradaranya sih hehehe. Kalo menurut kamu gimana?

@rahmiaziza

Yang Asyik Dari Siaran di Radio

$
0
0
Menyambung tulisan saya yang kemarin nostalgia di radio Venus Makassar, kali ini saya pingin cerita tentang hal-hal yang asyik dari siaran di radio.

sumber foto: peyiar.pendidikanpelatihan.com


Bisa putar lagu yang kita sukai
Apa kerjaannya penyiar? Selain cuap-cuap ya puar lagu. Ada sih beberapa radio yang menyediakan operator khusus, jadi penyiar tinggal ngomong aja. Ntar yang putar lagu, iklan, jingle dll ya operatornya. Tap kalau di radio kami sih sepaket. Penyiar ya sekaligus operator. Dulu, lagu-lagu yang harus diputar saat siaran ditentukan oleh music director. Penyiar tinggal nyari aja lagunya di komputer. Tapi kemudian ada yang protes, katanya penyiar juga kan pengen milih lagu sendiri, pengen nunjukin sense musicnya, pingin galau-galauan, apalah apalah, akhirnya, kami cuma dikasih daftar beberapa lagu wajib putar aja. Sisanya pilih sendiri.

Tapi milih lagu untuk siaran ngga boleh asal loh. Ada aturannya. Kita harus pandai mengkolaborasikan lagu dan membangun suasana. Muai dari tipikal musiknya, slow, medium atau ngebeat, ngga boleh monoton. Misal lagu slow, slowww teruss, mentang-mentang lagi galau penyiarnya hehe itu ngga boleh. Saya pernah ditegur gara-gara ini. Sebenarnya bukan karena galau sih, karena waktu itu saya memang belum pandai aja nyambung-nyambungin lagu. Atau contoh lagi dari yang slow.. banget tiba-tiba musik menghentak-hentak, itu ngga boleh juga, kecuali ekor lagu pertama sama yang kedua bisa nyambung, ngga drastis naiknya. Biasanya kalo mau peralihan dari yang slow banget ke lagu yang beatnya tinggi kasih jeda dengan jingle atau iklan.

Nah yang mau jadi penyiar, pengetahuan lagunya harus luas ya harus banyak hapal lagu dan mengenal jenis musik juga. Itu persiapannya.


Bisa kirim-kirim salam
Misal salam marisa alias manis rindu sayang hahaha ketahuan dah eranya. Saya sering kirim-kirim salam ke teman-teman, ke ortu yang saya tahu sekarang sedang di mobil perjalanan ke kantor dan pasti dengerin saya siaran, bahkan ke calon suami yang dulu jaraknya jauh dari tempat siaran dan ngga mungkin denger namanya disebut jugak di radio. Kirim-kiriman salam dari pendengar abaikan hahaha ngga ding, tetep dong dibaca juga.

Bisa famyes alias terkenal
Duluu penyiar radio itu misterus, meski terkenal, yang dikenal nama dan suara doang. Mukanya pan ngga kelihatan dan seringnya pake nama udara juga bukan nama asli. Tapi sekarang dengan maraknya medsos, sepertinya udah jarang banget ya penyiar yang menutupi identitasnya. Mukanya kita bisa tahu, aktivitasnya, keluhannya sehari-hari juga. Kalo menurutmu ini point plus atau minus?

Punya fans
Kalau kita jadi penyiar yang banyak difavoritin pendengar jangan heran kalo tiba-tiba di kantor datang kiriman bolu, cokelat, cookies atau ada yang telpon pingin ngomong tapi jangan di live. Kemudian si penelpon curhat panjang kali lebar kali tinggi sama dengan volume, hehehe.

Bisa ketemu artis
Banayak artis yang melakukan promo-promo di radio. Biasanya sih sekalian ada konser atau acara di kota mana, pas senggang dia seklaian datangi radio setempat minta waktu buat talkshpw. Artis-artis yang pernah saya temui di radio tempat saya kerja dulu ada The Rain, Judika, Indonesian Idol, Sahrul Gunawan, Intan Nuraini, dan masih banyak lagi.

Poto2 ma artis, ga ada soft copynya, udah masuk album semua :D


Bisa Gajian
Yaiyalah namanya juga kerja, digaji doong. Dulu tiap habis gajian saya biasanya beli kue buat orang rumah, kadang ya belanjain ibu di supermarket barang kebutuhan rumah tangga, macam sembako. Sama satu lagi nongkrong di cafe sama temen-temen. Ya gapapa dong sebulan sekali kami hura-hura. Halah hura-hira apaan wong pesennya cuma segelas cokelat panas aja, itupun sambat harganya mahal, rasanya kok kaya frisian flag, mending bikin sendiri di rumah. Hehehe, ternyata sudah ada benih-benih keiritan sedari dulu, cuma belum akut :D

Itulah temans yang asyik dari siaran di radio. Duh rasanya pengen siaran lagi dehhhh :D

@rahmiaziza

ASUS ZenPower, Partner Kerja Baruku

$
0
0
Saya bukan tipikal orang yang selalu mengikuti tren. Misal keluar produk terbaru apa terus langsung beli. Seringnya sih setelah kelewat beberapa lama baru mau mulai menggunakanannya. Biasaa mempaktekkan tips dari Mak Irits. Barang keluaran baru biasanya mahal kan ya hihihi. Bahkan ada juga tren yang kelewat, belum sempat saya cicipi udah lenyap aja trennya, misalnya pager.

Waktu beramai-ramai orang make powerbank sayapun gitu kekeh ngga mau pake. Menrut saya sih selagi bisa disiasati ngga perlulah kita mengada-adakan sebuah kebutuhan. Orang-orang pake powerbank untuk jaga-jaga kalo batre di smartphone nya habis kan? Kalo menurut saya sih daripada harus beli powerbank mending sebelum pergi udah kita persiapkan, smartphone dicharge sampe penuh. Kalo misal udah maus habis ya dicharge lagi. Sekarang juga dibanyak tempat udah nyediain stop koontak jadi ngga perlu kuatir.

Yaa bayangan ideal nya sih kaya gitu. Tapi suatu hari pernah, saya mau peri ke sebuah undangan acara khusus blogger. Sesaat sebelum pergi saya ngecek si tablet. Gawat kok batrenya udah sekarat? Ternyata si Thifa sempet pake main-main tu tab agak lama. Waduh kalo harus nge-charge sekarang ya ngga cukup waktu. Akhirnya saya bawa aja tab itu beserta chargernya biar ngecharge di tempat acara pikir saya. Emang sih sampai di tempat acara ada stop kontak, tapi tempatnya lumayan jauh dari tempat duduk saya. Walhasil saya harus mojok jongkok di deket stop kontak, demi bisa ngetwit, poto-poto, dan sebgainya Hiks melas amat kayak anak tiri. Coba kalo ada powerbank ya. nasibku pasti ngga akan kaya gitu *dearamaa*. Catet ya para blogger, powerbank itu partner kerja yang sangat penting untuk kita.

Alhamdulillah ngga lama setelah itu saya dapet rejeki power bank. Mereknya ASUS ZenPower dengan daya 10050 mAH. Kaya apa sih power bank asus zen power, partner kerja baruku ini?


kaya mouse komputer, pas di genggaman tangan


  1. Seukuran kartu kredit (panjang lebarnya ya bukan ketebalannya) jadi pas di genggaman tangan saya yang mungil ini.
  2. Lumayan ringan, dibanding powerbank yang dimiliki adik saya sih (mereknya beda)
  3. Warnanya banyak, ada pink, biru, hitam, gold. Tapi kalo saya sih kebagian yang warna silver.
  4. Dalam kondisi kosong song, powerbank dicharge selama kurang lebih enam jam.
  5. Power bank ASUS isa digunakan bukan hanya untuk smarthone merek ASUS ya, saya pernah coba pake untuk tab merek lain bisa. Asal lubangnya sama aja.
  6. Saya coba, mengisi smartphone ASUS C4 saya yang batrenya udah sekarat, hanya mematikan satu indikator lampu (lampunya ada 4) Berarti bisa dipakai untuk 3-4 kali isi ulang smartphoe. Kalau untuk tab, bisa untuk dua kali isi ulang.


Nah itulah review powerbank ASUS ZenPower berdasar pengalaman saya. Katanya sih ada yang pernah coba jatuhkan powerbank ini dari ketinggian 1,5 meter ke atas lantai keramik langsung tanpa alas. Meski cacat sedikit di bagian sisi dari ZenPower, fungsinya tetap normal, tidak ada kerusakan sedikitpun. Tapi saya ngga mau ah nyoba jatuh-jatuhin. Cukuplah penguat bagi saya kalo Insya Alloh powerbank ini recommended hehehe.

Ohiya, selain ASUS ZenPower ada lagi partner kerja saya yang baru, kenalin... netbook ASUS sama smartphone ASUS C4 sebagai pengganti tab yang ternyata ngga bisa diselamatkan lagi huhuhu. Eh masih bisa sih diselamatkan, tapi biayanya hampir sama aja dengan beli baru huhuhu sediiih lagiii.

Mudah-mudahan dengan ketiga partner kerja baru itu saya bisa lebih produktif lagi berkarya, aamiin :)
ASUS ZenPower ditempelin stiker Mak Irits jadi tambah oke yaa hihihi

twitter: @rahmiaziza
IG      : @rahmi.aziza

Alhamdulillah, Royalti Kedua Komik Mak Irits Cair :)

$
0
0
Awal bulan kemaren, pas mau ngecek transferan gaji saya sebagai blogger, udah masuk belum ya... eh tiba-tiba ngeliat ada uang masuk. Tapi angkanya asing. Hmm maksudnya, saya tahu itu bukan gaji yang sedang saya tunggu-tunggu transferannya, karena saya tahu persis nominalnya berapa.

Pas lihat keterangannya ternyata royalti kedua komik Mak Irits yang terbit bulan Juli tahun lalu. Alhamdulillah... Asli ngga nyangka, kemarin sih sempet rasan-rasan royalti kedua kira-kira kapan cair, udah  niat kapanlah mau nanyain ke editor. Ternyata sebelum ditanyain udah cair duluan hihihi. Jadi kalo ada yang mau menerbitkan buku seputar parenting dan dunia anak bisa coba ke penerbit anak kita ya, hehehe.

Saya inget banget dulu sempet ragu, kira-kira komik saya bakal laku ngga ya, jangan-jangan ngga ada yang beli lagi. Ada perasaan malu juga untuk promosi dan jualan di temlen facebook sendiri. Ada perasaan semacam takut kecewa kalo ngga ada yang respon gimana ya hehehe, Tapi Bismillah, tetep saya lakukan juga. Karena niat saya juga nerbitin komik ini ingin mengkampanyekan hal-hal positif ke orang-orang tentang bagaimana hidup hemat, menghindari mubadzir, cinta lingkungan, dll melalui komik.

Alhamdulillah tiap kali saya posting di facebook tentang komik Mak Irits hampir selalu ada yang pesan. Tak jarang merekapun memposting review tentang komik Mak Irits di blog mereka masing-masing. Berkat review di blog itu ada orang yang kemudian cari komik Mak Irits di tobuk atau langsung hubungi saya karena penasaran. Alhamdulillah.. makasih ya manteman yang udah berbaik hati mau membeli buku saya, moga buku itu bisa bermanfaat. Makasih juga yang udah mau repot-repot motoin komiknya yang sedang mejeng manis di rak toko buku. Ada yang deketan sama bukunya Raditya Dika looh... "terus???* ya moga kesuksesannya nular hihihi. Tapi ada juga yang ditempatkan di rak buku anak. Pantees fans nya Mak Irits banyak juga yang anak-anak hihihi. Makasih untuk reviewnya, makasih udah like fanpage nya komik Mak Irits, makasih udah selalu datang di blog www.makirits.com maupun blog curhat penulisnya hehehe.

beberapa foto komik Mak Irits milik pribadi dan kiriman teman


Oya untuk yang nanyain kapan buku kedua terbit. Pfiuuh sik ambekan sik, hehehe... Untuk sementara ini saya lagi asyik upload komik di fanpage dan beberapa forum seperti kaskus dan ngomik.com yang bisa kamu baca gratis ti tis. Bayarannya kalo berkenan bisa lah dibantu like, komen, dan share biar kesundul jadi lebih banyak yang tahu keberadaan komik saya, dan impian saya komik Mak Irits diterjemahkan ke beberapa bahasa dan terbit di luar negeri bisa kesampean hehehe, aamiin.

@rahmiaziza
Viewing all 734 articles
Browse latest View live