Quantcast
Channel: desperate housewife
Viewing all articles
Browse latest Browse all 734

Penipuan Bermodus Hadiah Smatphone

$
0
0
Halo temans, modus penipuan sekarang marak aja ya.

Mulai dari yang amatiran, maksudnya kentara banget nipunya gitu, sampe yang profesional. Yang pernah datang ke saya nih, mama minta pulsa, dapet hadiah puluhan juta dari Bank Anu, orang yang pura-pura udah liat rumah dan mau membeli, suami kecelakaan, teman telpon katanya habis nabrak orang dan orangnya meninggal (yang ini saya hampir ketipu). Dan yang terbaru, saya beserta si Ayah nyariiis aja terkena penipuan bermodus hadiah smartphone dan tongsis yang katanya promo dari kartu kredit visa yang kami miliki. Lumayan nih bisa dapet smartphone baru jadi makenya ga perlu gantian sama si Ayah. Plus tongsis pula, kebetulan kami belum punya hihihi.

Kami hanya diminta bayar pajak sekitar tiga jutaan yang bisa dicicil selama 36 bulan pake kartu kredit. Benefit lain yang akan kami dapatkan, bebas iuran tahunan credit card, diskon di tempat perbelanjaan, diskon pembelian tiket pesawat kecuali Air Asia, SEUMUR HIDUP! Asik yaa hihihi

Si Ayah udah percaya aja loh, karena yang telepon itu ya cara ngomongnya profesional banget khas suaranya operator telepon atau customer service gitu, dan kayak udah tahu banget tentang identitas suami.
Si penelpon bilang hadiah mau langsung diantar ke rumah hari itu juga, padahal hari itu hari SABTU! Tapi karena kami udah mau pergi ke rumah mertua, akhirnya janjian ketemu di sana. Udah dikasih alamat lengkap pulak sama. Nomor kartu kredit bahkan udah disebutkan loh!


Saya agak-agak curiganya, kok ya baik banget gitu, benefitnya banyak amat. Diskon dan bebas iuran tahunan seumur hidup? Kok berasa aneh. Biasanya yang namanya perjanjian itu kan jelas jangka waktunya ya berapa tahun, tapi seumur hidup itu kan masih di awang-awang ya kesannya.

Kami lalu berinisiatif googling. Dan bener kami menemukan sebuah tulisan tentang penipuan yang modusnya sama persis! Menurut tulisan itu, kalo nanti beneran si penipu datang ke rumah, dia udah bawa alat buat menggesek kartu kredit (namanya EDC ya kalo ngga salah) untuk bayar pajak hadiah. Nah dari situkah kita tanpa sadar menyetujui aja nominal yang dgasak si penipu melalui kartu kredit.

Sebelum ke rumah mertua kami sempat mampir cafe, dan si penipu telepon lagi. Suami langsung ajak ketemuan hari Senin saja di kantor credit card yang kami punya. Si penelpon buru-buru bilang terimakasih dan telepon ditutup.

Pfiuuh lega hampiir saja. Kami lantas menghubungi call center credit card, menanyakan aman atau tidaknya karena kami sudah sempat memberi nomor kartu kredit. Katanya asalkan 3 digit yang ada di belakang kartu tidak bocor Insya Alloh aman. Tapi kalau merasa tidak nyaman kita bisa minta ganti kartu, jadi nomornya juga berubah.

Nah untuk teman-teman juga harus lebih berhati-hati ya jangan mudah percaya dengan tawaran hadiah atau apapun yang kesannya mudah banget untuk didapatkan. Kalau kebetulan mendapat tawaran seperti itu yang harus dilakukan adalah:


  1. Waspada, jangan berikan informasi pribadi kepada si penelpon seperti alamat dan nomor kartu kredit
  2. Si penelpon pasti menyebutkan dari instansi mana kan. Nah cari tahu nomor resmi instansi tersebut kemudian hubungi, kroscek kebenaran promo atau hadiah yang ditawarkan si penelpon tadi.
  3. Lebih baik jangan ketemu di rumah, minta ketemu di kantor/instansi yang disebutkan si penipu sebagai pemberi hadiah
  4. Googling di internet untuk mengetahui itu penipuan atau bukan.


Mudah-mudahan kita selalu dilindungi dari segala macam tindak kejahatan ya temans, aamiin.

@rahmiaziza

Viewing all articles
Browse latest Browse all 734

Trending Articles