Quantcast
Channel: desperate housewife
Viewing all articles
Browse latest Browse all 734

You Are What You Draw

$
0
0
You Are What You Draw, kamu adalah apa yang kamu gambar. Begitulah yang seharusnya dikatakan psikolog saat melakukan tes kepribadian. Seharusnya? kok maksa hehe...

Jadi ceritanya waktu pulang ke Kudus kemaren, saya liat kakak saya yang sekolahnya psikolog ituh lagi riweuh sama kertas-kertas. Penasaran, trus ngintip, kok ada kayak gambar-gambar gitu. Apa dia lagi jadi juri lomba gambar anak TK ya? #ngawur.

"Mbak, ini apa sih" tanya saya penasaran.

"Oh, itu gambar orang-orang yang mau di tes kepribadian," begitulah kurang lebih jawabannya.

Tes kepribadian? kayaknya menarik, jadi pengen. Setelah setengah memaksa minta di tes juga, akhirnya Mbak Ika menyusruh saya menggambar di kertas ukuran A4. Gambar orang dan pohon. Masing-maisng kertas satu gambar. Note untuk orang, harus gambar dengan anggota tubuh yang lengkap.

Sementara pohonnya, harus pohon berkayu, tapi jangan pohon kelapa, pohon beringin, sama pohon apaa gitu satu lagi. Langsung bingung, perasaan saya gambar pohon apapun ntah itu pohon mangga, pohon beringin, pohon duku ya sama aja bentuknya.

Sempet nanya sama si mbak, biar penilaiannya bagus harusnya gambar kayak mana?*minta digeplak hihihi

Akhirnya menggambarlah saya, agak maksa dibagus-bagusin, biar nilainya bagus. Biasanya gambarnya ngga sebagus inih. Hah, kayak gini bagus?? yang ancur kayak apa yah???

bagusan mana sama gambar anakmu yang masih TK? hihihi

Setelah diliat sama Mbak Ika, akhirnya dianalisis sama dia. Katanya saya itu orangnya:

Cukup PD. Masih sebatas cukup, berarti ya lumayanlah, pas-pasan, masuih harus ditambah lagi kayaknya.

Emosi cukup stabil. Kira-kira semenjak kuliah, saya memang mulai menghindari konfrontasi dengan orang lain. Nggak meledak-ledak seperti jaman dulu (bayangin anak SD bertengkar sama sopir angkot). Sampai sekarang berkeluargapun begitu, imbasnya ya, si ayah yang suka jadi pelampiasan emosi hihihi.

Detail. Kayaknya bener deh. Saya memang cukup detail orangnya. Saya suka membanding-bandingkan harga di supermarket satu ke supermarket lain, bahkan sampai pasar dan warung tetangga sebelah. Saya lumayan paham di supermarket ini yang murah telur dan kopi, tapi sabun cuci agak mahal smentara di supermarket satunya sabun cuci murah banget tapi sembako mahal. Kemaren pas ada selisih uang yang ada di dompet sama di catatan saya tanyain ke Ayah, dianya lupa dipake buat apa. Trus saya tanya lagi tadi waktu bayar bakso dikasih ekmbalian uang sepuluh ribuan apa lima ribuan? Jawaban Ayah, "Ngga skalian tanya nomor seri uangnya?" Hahaha ide bagus.

Kontak sosial agak kurang. Beberapa orang menilai saya pendiam, tapi orang lain lagi menganggap saya cerewet dan pede banget. Ya itu tergantung seberapa dekat anda dengan saya. Emang sih saya seringkali ngga bisa langsung akrab sama orang, butuh proses, dan kadang itu agak lama. Tapi kadang ada juga yang langsung klik, nyambung bisa haha hihian. Dulu saya bercita-cita pengen tinggal di perumahan aja, yang orangnya agak cuek-cuek gitu. Jadi ngga harus "monggo-monggo" tiap ketemu orang. Tapi kenyataan berkata lain, saya tinggal di perumnas yang jarak antar rumahnya sangat berdekatan sekali dan di sini saya malah diangkat jadi ketua PKK *hiks apa salah dan dosaku. Meskipun udah mulai belajar bersosialisasi, sisa-sisa sifat pemalu masih melekat pada diri sayah. Kalo misalnya mau ke pasar gitu, trus saya liat ada bapak-bapak tetangga lagi nongkrong di jalan yang hendak saya lewati, yaah lebih baik putar arah deh meski lebih jauh, bingung juga mau nyapa pake kalimat apa hihihi

Perfeksionis. Ini bisa jadi sifat positf, bisa negatif juga. Perfeksionis negatif saya adalah suka menunggu sesuatu sempurna dulu baru dikerjakan. Misalnya mau jadi penulis tapi nungguin tulisannya bagus dulu. La ya kapan bisa bagus kalo akhirnya ngga nulis-nulis. udah tahu gitu kok ya, tapi ngga berubah haduuh...

Cukup Inisiatif. Ini juga bener, saya seringkali punya ide-ide tentang sesuatu. Misalnya ide membuat blog finansial yang baru-baru ini saya luncurkan yaitu Miss Hagemaru. Tapi...

Ada keraguan dalam meraih keinginan. Nah ini dia nyambung yang di atas, tiap inisiatif yang saya miliki, saya suka ragu untuk mewujudkannya. Blog Miss Hagemaru udah stahun lalu lo saya bikin tapi baru aja berani launching. Ragu, takut orang ngga suka, takut ntar jarang update, dan nungguin tampilannya perfect dulu.

Begitulah sekelumit tentang saya yang berhasil diungkap oleh Uya, eh mbak Ika. Jadi sekarang, siapa diri kita ngga cuma bisa dinilai dari apa yang kita baca, makan atau kenakan. You Are What You Draw. Mau di tes kepribadian juga? Bisa contact me ya.. hahah lagaknya kayak makelar :D

Viewing all articles
Browse latest Browse all 734

Trending Articles