Udah baca berita yang cukup ramai (paling ngga) di kalangan influencer, tentang kejenuhan para selebgram? Sampai-sampai seseorang yang dulunya meninggalkan profesinya demi fokus menjadi influencer di instagram, memutuskan untuk kembali lagi pada profesi lamanya, dan tidak lagi menjadikan instagram sebagai ladang penghasilan utamanya.
Kalo belum, bisa baca di sini.
Jessica Zollman seorang fotografer sekaligus influencer mengatakan "Terjadi kejenuhan pasar. Orang-orang mulai menyadari betapa menguntungkannya melakukan pekerjaan semacam itu, lantas menjadi seorang influencer pun menjadi sebuah cita-cita baru."
![]() |
Tujuan utama saya ngeblog: ben rak nggandjel |
Menurutnya, merek-merek tidak lagi memberi bayaran yang sama seperti sebelumnya karena banyak orang di luar sana yang bersedia bekerja untuk uang yang lebih sedikit - atau bahkan secara gratis.
Bergantung pada Instagram untuk memperoleh validasi kreativitas dan mendapat penghasilan membuatnya sangat lelah secara emosional. Ia merasa bahwa pekerjaan kantoran adalah pilihan terbaik bagi kesehatan mentalnya.
Uwow! Ramai-ramai membicarakan soal kejenuhan para selebgram ini membuat saya kepikiran bagaimana dengan blogger? Apakah mengalami kejenuhan juga?
Lagi ingin blogwalking nih, silakan tinggalkan link blogpost terbarunya di kolom komen, tapi bukan postingan berbayar ya!
Beberapa kali saya menemukan status facebook teman blogger seperti ini, yang seolah menyiratkan kejenuhan mereka dengan postingan berbayar yang marak belakangan. Bahkan ada yang terang-terangan bilang kangen sama postingan curhat!
Kasus ini mirip dengan kejenuhan para selebgram yang saya bahas di awal. Para pengamat mengatakan bahwa itu adalah bukti perubahan; semacam rasa lelah yang mempengaruhi, bukan saja bagi influencer, tetapi juga bagi merek dan konsumen- yang wajar merasa skeptis terhadap banyak postingan sponsor yang membanjiri linimasa mereka.
Yes maraknya postingan berbayar ini bisa jadi salah satu yang memicu kejenuhan.
![]() |
Bersama Pungky di Nusa Penida. Kasih hestek #BerkahNgeblog jangan nih :p |
Sama seperti influencer instagram yang saya ceritakan di atas, teman blogger saya, Pungky namanya, tahun 2018 kemarin memutuskan untuk bekerja kantoran. Alasannya: Ia tidak mau menggantungkan penghasilan lagi sama blog. Ia merasa, blognya harus kembali menjadi tempat menyenangkan yang tidak terus-terusan diperas untuk rupiah dan popularitas. Padahal kalaupun membaca tulisan Pungky yang bersponsor, saya ngerasa tetep asik aja dibaca, personal touch nya tetep ada. Enak, ngalir, ngga ngebosenin dan ngga terkesan terlalu ngiklan.
Tapi saya juga merasakan hal yang sama dengan Pungky, lama-lama saya ngerasa sisi menyenangkan nulis blog mulai memudar. Di satu titik saya ngerasa kok ngeblog jadi nggak fun lagi? Saya JENUH.
Bukan jenuh ngeblognya. Tapi jenuh dengan fokus ngeblog yang bergeser yang awalnya untuk bersenang-senang, sekarang malah untuk mencari uang. Lha dapet uang apa ngga bikin senang. Yaaa senang tapi sisi lainnya, jadi lebih terbebani. Sedikit-sedikit cek DA, PA, google analytic, pageview, dan segala tetek bengeknya. Postingan berbayar butuh traffic tinggi sehingga saya harus setengah mati share link postingan di sana-sini. Masih kurang, saya minta tolong ke temen-temen, untuk membuka postingan dan komentar di blog post saya, atau komen di blog orang dengan tujuan: supaya dia balas komen ke blog saya. Saat itu jujur, saya merasa jahat :'( Kamu komen kok ngga ikhlas gitu sih, begitu saya bicara pada diri sendiri.
Bukan jenuh ngeblognya. Tapi jenuh dengan fokus ngeblog yang bergeser yang awalnya untuk bersenang-senang, sekarang malah untuk mencari uang. Lha dapet uang apa ngga bikin senang. Yaaa senang tapi sisi lainnya, jadi lebih terbebani. Sedikit-sedikit cek DA, PA, google analytic, pageview, dan segala tetek bengeknya. Postingan berbayar butuh traffic tinggi sehingga saya harus setengah mati share link postingan di sana-sini. Masih kurang, saya minta tolong ke temen-temen, untuk membuka postingan dan komentar di blog post saya, atau komen di blog orang dengan tujuan: supaya dia balas komen ke blog saya. Saat itu jujur, saya merasa jahat :'( Kamu komen kok ngga ikhlas gitu sih, begitu saya bicara pada diri sendiri.
Tentang kejenuhan ini pernah juga saya tulis di blog, di postingan 4 Tahun Gandjel Rel dan Resolusi Ngeblog 2019.
Nah kalau selebgram dan blogger pernah berada di titik jenuh, gimana dengan kamu temans pernahkah merasa jenuh dengan rutinitas atau profesi kamu? Boleh sharing lho di kolom komentar.