Ini cerita udah agak lama, dari sejak sebelum puasa. Tepatnya sehari persis sebelum puasa, saya, suami, dan anak-anak menginap di Hotel Patra Jasa Semarang.
![]() |
pic: www.patra-jasa.com |
Sempet maju mundur, karena melihat reviewnya di situs booking online beberapa ada yang bernada negatif. Ada juga sih yang positif. Tapi demi menuntaskan rasa penasaran akhirnya saya pilih juga untuk menginap di hotel ini.
Sebelum booking saya sempet membandingkan harga di beberapa situs booking online. Di salah satu situs booking tertulis anak 2 tahun ke atas harus pakai ranjang ekstra. Pas lihat harga ranjang ekstra Rp.250.000,-. Boo, mahal amir. Biasanya anak-anak sampai usia 10 tahun kan masih bisa sekamar sama ortunya, free. Saya langsung telepon ke hotelnya, menanyakan benarkah demikian. Tenyata ngga, jadi Thifa sama Hana masih bisa sekamar sama ortunya, horeee. Telepon aja nih? ngga sekalian booking langsung? Nggaaak lah, mahal aja kalo booking langsung ke hotelnya, hampir dua kali lipat ratenya.
Akhirnya saya deal booking Patra Jasa lewat salah satu situs booking online.
Sampai di Patra Jasa.. Bingung karena areanya luas banget. Masuk lewat mana ya? Mana ada renovasi lagi. Akhirnya setelah agak muter-muter dikit sampai juga kami di lobby hotel. Begitu masuk langsung ditawari welcome drink berupa minuman jeruk.
Saya lantas diberi kunci kamar. "Di lantai satu, dari sini terus, belok kiri," kata CS nya.
Hah lantai satu? Pikiran saya karena ada balkonnnya bakalan dapat lantai dua ke atas. Pas masuk ternyata balkon yang dimaksud adalah teras.
![]() |
pemandangan balkon |
Bagus sih taman dan viewnya. Tapi kalau secara privacy jadi kurang, karena teras belakang kamar saya sama teras kamar sebelah hanya disekat sedikit dinding.
![]() |
tu sekat antar kamar cuma segitu doang |
Untuk kamar lumayan luas. Satu tempat tidur kami pakai berempat cukup. Yang saya suka karena lantainya karpet.
![]() |
Lumayan luas kamarnya |
Fasilitas lengkap. Ada lemari pakaian besar lengakap dengan gantungan baju. Ada meja kursi, ada kulkas mini, ada brankas. Disediakan pula sandal hotel. Peralatan mandi pun lengkap. Handuk, sabun, shampoo, sikat gigi, odol, handbody semua tersedia.
Tapi memang ada beberapa area yang menurut saya terkesan tua banget. Misal di kamar mandi, di bagian bawah wastafel meja wastafel, penopangnya itu kayu yang terlihat tua, yang mengingatkan saya sama rumah mbah, haha. Agak merusak pemandangan kalo pas kita lagi pup, karena letakya emnag persis di depan kloset.
Untuk bath up ternyata penutupnya juga longgar, jadi diisi ngga penuh-penuh. Udah saya sampaikan ini ke CS nya pas check out moga segera ditindak lanjuti yah.
![]() |
Nah bawah meja watafel itu agak merusak pemandangan, makanya ga difoto :p |
Pagi hari setelah sholat Shubuh kami menuju kolam renang. Karena lagi proses renovasi, jalan menuju kolam harus lewat resto dan dapur.
Kolam renang luaaas, ada jacuzinya juga. Tapiii emang keliatan sih kesan tuanya. Denger-denger hotel ini memang sudah berdiri sejak tahun 1974 (tadi googling). Kursi-kursi keliatan udah usang, ntah dari tahun 1974 itu udah pernah diganti apa belum hihi.
Setelah renang kami sarapan. Menu variatif, ada opor, bubur ayam, nasi plus lauk, buah, cereal, roti, dimsum, apa lagi ya... kayaknya masih ada lagi tapi saya lupa hihi. Rasa juga enak.
Oya untuk parkir saya sempat baca direview ada yang komplen karena harus bayar. Emang sih masuk ke lokasi patra ini ada loket parkirnya kaya kita masuk ke mall gitu. Kemarin saya juga bayar pas masuk, terus pas keluar hotel, mau masuk lagi sempet kepikiran juga mosok keluar masuk bayar terus. Akhirnya saya bilang kalau kami tamu hotel, dan kami bisa masuk tanpa bayar lagi. Ya coba aja dari awal masuk udah nunjukkin bukti booking hotel barangkali ngga perlu bayar dari awal.
Akhirnya tuntas juga rasa penasaran kami dengan hotel Patra Jasa Semarang ini. Over all puas sih, cuma barang-barang usang yang mengurangi kenyamanan dan merusak pemandangan sebaiknya diaganti sama yang baru.
Habis ini kita nginap di hotel mana lagi yah? ;)