"Eh, tau nggak, itu ibu A masak ya anaknya waktu belum setahun ngga boleh makan yang pake garem sama gula, berasnya juga harus beras organik. Pantes anaknya ngga doyan makan. Orang dewasa kayak kita aja coba makan makanan kayak gitu, pasti ngga doyan, apalagi anak-anak."
Sebut saja itu ibu B yang cerita pada saya.
Menurut ibu B, sedari kecil anak seharusnya dikenalkan pada rasa, asin, manis, pahit, kecut dll. Jadi bagi dia tindakan ibu A salah. Tapi ibu A pun bukan tanpa alasan berbuat demikian. Menurut informasi yang dia baca di salah satu web terpercaya, ginjal anak di bawah usia satu tahun belum kuat menerima gula maupun garam.
Bukan hanya soal gula-garam, banyak hal yang seringkali menimbulkan perdebatan di kalangan ibu-ibu. Seperti ASI - Sufor, Ibu bekerja - ibu di rumah, dan masih banyak perkara lainnya.
Sewaktu si ibu B cerita seperti itu pada saya, saya hanya senyum. Sebenarnya saya ingin menyanggahnya, dengan bilang "Bu.. hidup itu penuh dengan pilihan. Adalah hak kita untuk memilih dan kewajiban kita untuk menghargai pilihan orang lain." Jadi ojo maido kalo orang jawa bilang, eng... bahasa Indonesianya apa yah...
Tapi ah dipikir-pikir lagi kok sungkan ya. Beliau termasuk orang yang harus saya hormati jadi saya lebih memilih menghindari konfrontasi.
@rahmiaziza